"Saya sakit hati, saya kerja jadi TKW suami saya malah nikah lagi. Sepeser pun saya nggak pernah menikmati jerih payah saya. Jadi pikiran saya menikah itu hanya untuk balas dendam," tutur Nadia.
"Kamu bisa menikah dengan orang jauh, saya juga bisa nikah dengan orang jauh. Saya nggak kepikir nanti gimana bahkan sampai saat ini saya punya anak lagi yang penting balas dendam saya tersampaikan," ungkap Nadia.
Dilansir dari Serambinews.com, usai 20 tahun menikah dengan pria Pakistan, Nadia merasa bahagia karena dicintai dan diperlakukan layaknya ratu.
Sang suami juga mencarikan pembantu agar Nadia tidak bekerja keras lagi untuk mengurus rumah.
Sayangnya, kondisi kesehatan suami Nadia belakangan memburuk.
Terlebih sejak pandemi Covid-19, pekerjaan suami Nadia juga ikut menurun dan membuat mantan TKW itu harus bergantian bekerja guna menghidupi keluarga.
"Sekarang saya lah yang harus menghidupi anak-anak. Saya sekarang harus mandiri, kerja dari rumah ke rumah. Saya kerja mijit dari rumah ke rumah. Pernah kerja di salon tapi saya tidak bisa karena harus meninggalkan anak," beber Nadia.
"Biasanya (mijit) dapat Rp 160 ribu dapat uang untuk ongkos taksi juga. Kalau baru untung dua hari bisa dapat Rp 400 ribu, tapi kadang ya besoknya sepi nggak ada," jelas Nadia.
Tapi kondisi ini membuat Nadia tetap semangat dalam menjalani hidup sebagai seorang wanita yang kuat.
"Walaupun suami saya sakit, nggak punya uang, anak juga banting tulang tapi saya mau tetap jadi wanita yang kuat," tutup Nadia.
Artikel ini telah tayang di laman GridPop.ID dengan judul
(*)
Source | : | GridPop.ID |
Penulis | : | None |
Editor | : | Nisrina Khoirunnisa |