Diceritakan, saat itu Sertu Wahyu yang bertugas di Mako Kopassus Cijantung hendak pulang saat berkendara sepeda motor.
Saat di perjalanan, Wahyu melihat seorang pengendara motor yang sedang melintas dihadang dan dikeroyok secara brutal oleh sekelompok pemuda yang sedang mabuk.
Kepala Penerangan Kopassus Letkol Inf Joko Tri Hadimantoyo dalam siaran persnya menyebutkan peristiwa berawal saat Sertu Wahyu pulang ke kampung halamannya di Sumedang, Jawa Barat, untuk menikah.
Peristiwa Sertu Wahyu melumpuhkan 8 preman itu terjadi saat ia melintas di jalan Tanjung Sari, Sumedang.
Di jalan tersebut, Sertu Wahyu yang mengendarai sepeda motor melihat seorang pemuda yang dihadang dan dikeroyok oleh delapan orang pemuda lainnya.
Melihat kejadian itu, Sertu Wahyu pun memutuskan untuk melerai.
"Spontan dia turun dari motornya dan mengimbau secara baik-baik agar mereka tidak melakukan pengeroyokan dan penganiayaan secara brutal," jelas Letkol Joko.
Namun, imbauan baik-baik Sertu Wahyu yang saat itu mengenakan pakaian preman tidak dihiraukan oleh para pemuda itu.
Para pemuda mabuk itu justru malah berusaha mengeroyok sang anggota Kopassus.
Tangis Nunung Pecah saat Singgung Soal Kariernya di Dunia Hiburan, Sebut Perannya Kini Sudah Tergantikan
Source | : | Instagram,Intisari Online,Grid Hot |
Penulis | : | Annisa Dienfitri |
Editor | : | Nesiana |