Menurut Mary Marnach, M.D, yang menjawab pertanyaan masyarakat mengenai mencukur rambut kemaluan wanita, tidak ada alasan medis atau higienis untuk menghilangkan sebagian atau seluruh rambut kemaluan seorang wanita.
Kendati demikian, buku pada kemaluan yang tidak dirawat menyebabkan efek samping.
Rambut kemaluan, sama seperti area berbulu lainnya di tubuh kita, memiliki risiko kutu, infeksi jamur, dan kuman.
Area ini juga bisa jadi sumber kotoran dan kekeringan sehingga menyebabkan jerawat pada alat kelamin.
Grayson J. Guzman, MD, seorang dokter kandungan di MomDoc Midwives di Arizona mengingatkan pentingnya rambut pubis ini terawat dan tetap bersih. Metode dan gaya yang dipilih, dikembalikan pada pertimbangan setiap orang.
Dikutip Grid.ID melalui Kompas.com, Sabtu (4/12/2021), ada beberapa cara untuk merawat bulu kemaluan.
Ada banyak metode untuk merawat bulu kemaluan seperti laser, waxing dan mencukur. Beberapa memilih membiarkannya tetap pendek dan sisanya lebih suka mencukurnya habis.
Baca Juga: Sering Menjadi Pertanyaan, Perlukah Mencukur Bulu Kemaluan? Simak Artikel Berikut!
Source | : | Kompas.com,Grid.ID |
Penulis | : | Rissa Indrasty |
Editor | : | Nurul Nareswari |