Di titik itulah Soeharto selaku Presiden Indonesia mengambil langkah berani.
Sebagai sekutu Amerika Serikat, Indonesia bersedia menyembunyikan Lon Nol dengan dalih kunjungan diplomatik.
Soeharto bersedia membantu Amerika Serikat dengan menerima kedatangan Lon Nol di Bali.
Pada 1 April 1975, di bawah ancaman kubu komunis, Lon Nol berangkat menuju Ngurah Rai, Bali.
Benny Moerdani sampai menyewa pesawat Garuda untuk memberangkatkan Lon Nol dari Kamboja.
Rombongan Lon Nol bertemu dengan Soeharto di Bali pada 5 April 1975.
Dalam pertemuan tersebut, Soeharto mendukung pemerintah Lon Nol, tapi tak bersedia jadi penengah antara kubu komunis dengan Lon Nol.
Di samping itu, pendiri CSIS Jusuf Wanandi mengatakan bahwa Indonesia secara rahasia juga mengirim senjata AK-47 kepada Lon Nol melalui Amerika Serikat.
Sebagai gantinya, Indonesia mendapat ribuan senjata M-16 buatan Amerika Serikat.
Dalam buku berjudul 'United States and Cambodia, 1969-2000: A Troubled Relationship', Kenton Clymer menulis setidaknya lima kali Indonesia mengirimkan senjata.
Pengiriman kelima terjadi pada November 1970, Clymer mencatat Indonesia mengirim 1770 senapan AK-47 pada bulan itu.
Tangis Nunung Pecah saat Singgung Soal Kariernya di Dunia Hiburan, Sebut Perannya Kini Sudah Tergantikan
Source | : | intisari.id,Surya.co.id,Sosok.id |
Penulis | : | Annisa Dienfitri |
Editor | : | Deshinta N |