Dalam kesempatan yang diberikan, Anung turut menjelaskan bahwa total anggaran donasi pembaca Harian Kompas yang dialokasikan oleh YDKK untuk penyintas erupsi Gunung Semeru sebesar Rp200 juta. Adapun nilai bantuan pada penyaluran tahap pertama ini senilai Rp50 juta,
“Ini baru bantuan tahap pertama. Penyaluran awal ini nilainya sekitar Rp50 juta. Nanti penyaluran selanjutnya kami lihat lagi seperti apa kondisinya,” kata Anung.
Kepala Sub Bidang Logistik BPBD Kabupaten Lumajang Lusianti mengapresiasi bantuan yang diberikan oleh para pembaca Harian Kompas.
Mengingat pada saat ini curah hujan tinggi dan suhu udara cukup dingin, bantuan selimut, kaus kaki, dan sarung tangan sangat bermanfaat bagi pengungsi terdampak erupsi.
“Cukup besar manfaatnya. Sekarang ini kami sedang butuh-butuhnya selimut. Jadi, ada bantuan selimut sangat tepat. Soalnya, di sini hujan, angin, udaranya juga dingin. Beberapa bantuan akan langsung dikirimkan malam ini ke sejumlah posko pengungsian,” ungkap Lusianti.
“Pengungsi tersebar di berbagai dusun, desa, hingga kecamatan. Ada juga yang mengungsi di rumah-rumah warga. Jadi nanti penyaluran bantuannya juga akan menyebar,” tambahnya.
Lebih lanjut, Lusianti mengatakan bahwa lokasi pengungsian penyintas erupsi cukup tersebar. Saat ini, daerah yang menjadi sasaran pengiriman bantuan adalah sejumlah desa di Kecamatan Candipura yakni Desa Jarit, Desa Penggal, dan Desa Sumberwuluh.
Sejumlah desa di Kecamatan Pasirian dan Kecamatan Kunir turut menjadi sasaran agar pemerataan bantuan ini semakin maksimal.
(*)
Tangis Nunung Pecah saat Singgung Soal Kariernya di Dunia Hiburan, Sebut Perannya Kini Sudah Tergantikan
Penulis | : | Grid |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |