Grid.ID - Ratusan kepala keluarga Lumajang menjadi korban terdampak dalam bencana alam erupsi Gunung Semeru.
Mereka yang kehilangan tempat tinggal hingga mengalami luka dalam bencana tersebut kini membutuhkan dukungan serta bantuan.
Uluran Tangan Pembaca Harian Kompas Melalui Dana Kemanusiaan Kompas pun akhirnya sampai untuk para Penyintas Erupsi Gunung Semeru Lumajang, 6 Desember 2021.
Pembaca Harian Kompas melalui Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (YDKK) memberikan bantuan untuk warga terdampak bencana erupsi Gunung Semeru.
Penyaluran bantuan diserahkan kepada pemerintah setempat di pusat pengumpulan bantuan untuk para pengungsi yakni Pendopo Arya Wiraraja, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Bantuan yang disalurkan pada Senin (6/11/2021) ini berupa 60 kardus mie instan, 15 kardus biskuit AIM, 200 buah jas hujan, 200 buah selimut, 480 pasang kaus kaki, 288 pasang sarung tangan, 190 boks masker, 10 kardus pembalut wanita, 20 kardus pampers ukuran L, dan 10 kardus pampers ukuran XL.
Manajer Eksekutif Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas Anung Wendyartaka menyampaikan mekanisme penyaluran bantuan kepada penyintas erupsi diserahkan sepenuhnya kepada jajaran petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang.
Hal ini dilakukan mengingat pemetaan kebutuhan pengungsi masih terus berkembang, bahkan ia juga mendapat laporan sejumlah posko pengungsian belum siap. Melalui mekanisme ini, diharapkan bantuan dapat diberikan secara merata untuk para penyintas.
“Bantuan ini dari para pembaca Harian Kompas. Ini bentuk kepedulian dari sejumlah warga terhadap warga lain yang sedang tertimpa musibah. Kami ingin penyaluran bantuan dilakukan cepat. Karena, bantuan itu akan bisa dimanfaatkan jika cepat tersalurkan dan tepat sasaran,” jelas Anung.
“Maka, lebih baik dengan mekanisme pemusatan bantuan di sini. Karena, jika posko-posko di desa sudah siap, bisa didistribusikan langsung melalui posko bantuan di pusat ini,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang diberikan, Anung turut menjelaskan bahwa total anggaran donasi pembaca Harian Kompas yang dialokasikan oleh YDKK untuk penyintas erupsi Gunung Semeru sebesar Rp200 juta. Adapun nilai bantuan pada penyaluran tahap pertama ini senilai Rp50 juta,
“Ini baru bantuan tahap pertama. Penyaluran awal ini nilainya sekitar Rp50 juta. Nanti penyaluran selanjutnya kami lihat lagi seperti apa kondisinya,” kata Anung.
Kepala Sub Bidang Logistik BPBD Kabupaten Lumajang Lusianti mengapresiasi bantuan yang diberikan oleh para pembaca Harian Kompas.
Mengingat pada saat ini curah hujan tinggi dan suhu udara cukup dingin, bantuan selimut, kaus kaki, dan sarung tangan sangat bermanfaat bagi pengungsi terdampak erupsi.
“Cukup besar manfaatnya. Sekarang ini kami sedang butuh-butuhnya selimut. Jadi, ada bantuan selimut sangat tepat. Soalnya, di sini hujan, angin, udaranya juga dingin. Beberapa bantuan akan langsung dikirimkan malam ini ke sejumlah posko pengungsian,” ungkap Lusianti.
“Pengungsi tersebar di berbagai dusun, desa, hingga kecamatan. Ada juga yang mengungsi di rumah-rumah warga. Jadi nanti penyaluran bantuannya juga akan menyebar,” tambahnya.
Lebih lanjut, Lusianti mengatakan bahwa lokasi pengungsian penyintas erupsi cukup tersebar. Saat ini, daerah yang menjadi sasaran pengiriman bantuan adalah sejumlah desa di Kecamatan Candipura yakni Desa Jarit, Desa Penggal, dan Desa Sumberwuluh.
Sejumlah desa di Kecamatan Pasirian dan Kecamatan Kunir turut menjadi sasaran agar pemerataan bantuan ini semakin maksimal.
(*)
Tangis Nunung Pecah saat Singgung Soal Kariernya di Dunia Hiburan, Sebut Perannya Kini Sudah Tergantikan
Penulis | : | Grid |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |