Kemudian, kenyataan yang lebih mengejutkan disebutkan oleh Reuters, setidaknya 21 mayat digunakan militer AS untuk percobaan ledakan dan memperlajari efek bom.
Sebuah kasus misal, seorang pria menyumbangkan tubuh sang ibu namun militer membiarkan kelompok militer meldakannya.
Daily Mail melaporkan, pria Arizona AS juga menyumbangkan tubuhnya ke pusat penelitian medis untuk ibunya yang meninggal, tetapi tubuh ibunya juga dijual kepada militer.
Sedangkan Gizmodo menyoroti kenyataan berbeda tentang rantai jual beli mayat dari agen tersebut, menyebut BRC adalah contoh mengerikan, tentang jual beli dan pemasok mayat.
Gizmodo mengatakan, bahwa hampir setiap negara bagian AS, penjualan organ manusia yang tidak dapat ditranplatasikan adalah sah kecuali sisa bayi manusia.
Meskipun Arizona dan Colorado telah mengeluarkan undang-undang untuk mengatur lembaga ini, sebagian besar negara bagian tidak menentukan bagaimana mayat yang disumbangkan atau disimpan untuk dijual.
Reuters juga telah mengumpulkan sejumlah besar informasi besar antara 2011 dan 2015 memperkirakan lembaga ini telah menerima 50.000 mayat dan mengirimkan 182.000 bagian tubuh secara nasional.
Daftar harganya sebagai berikut :
Seluruh tubuh dijual dengan harga sekitar 5.000 dollar AS (Rp70 juta)
Tubuh tanpa kepala dan bahu dijual seharga 2.900 dollar AS (Rp41 juta)
Tulang belakang dan seluruh kaki seharga 1.000 dollar AS (Rp14 juta)
Satu kaki 450 dollar AS (Rp6,3 juta)
Satu lutut 450 dollar AS (Rp6,3 juta)
Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul: 10 Ton Mayat dalam Kondisi Terpotong-potong Ditemukan di Gudang Seluas 836 Meter Persegi, Diduga untuk Diperdagangkan (*)
Razman Nasution Ancam Mundur dari Tim Pengacara Vadel Badjideh, Minta Pacar Lolly Jujur, Jangan Bohong!