Mengutip dari Tribun Jakarta, diketahui bahwa sebelum berpulang, Haji Lulung sempat dirawat karena penyakit jantung.
Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan, dan Penunjang Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, dokter Dicky Fakhri mengungkap bahwa Haji Lulung mulai dirawat sejak (24/11/2021).
"Jadi 20 hari, setiap pagi kami melakukan evaluasi dengan tim yang sudah dibuat," kata Dicky.
Kemudian diketahui bahwa pompa jantung Haji Lulung kondisinya kurang baik dan kondisi kesehatannya tidak stabil.
"Keadaan naik dan turun. Naik itu maksudnya mencapai normal tidak, tapi ada keadaan sedikit membaik, tapi ada juga keadaan menurun," paparnya.
Staf Medik Rawat Intensif dan Kegawatan Kardiovaskular RS Harapan Kita, dokter Dafsah Arifa Juzar menjelaskan bahwa Haji Lulung mengalami badai irama jantung setelah 4 hari perawatan.
"Jadi kalau kayak kita kan normal irama jantungnya 60 per 100 ya. Nah kalau badai irama itu 200 kali per menit," kata Dafsah.
"Sehingga jantung tidak bisa memompa darah, tensinya turun," timpalnya.
Hingga akhirnya kondisi Haji Lulung semakin menurun dan meninggal dunia pada Selasa (14/12/2021).
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Jakarta |
Penulis | : | Bella Ayu Kurnia Putri |
Editor | : | Bella Ayu Kurnia Putri |