Namun, para ilmuwan yang menyelidiki suku itu kini telah menemukan bahwa kebiasaan makan otak suku Fore telah menghasilkan perkembangan resistensi genetik terhadap penyakit.
“Ini adalah contoh yang mencolok dari evolusi Darwin pada manusia," ucap John Collinge dari unit prion Institute of Neurology di University College London.
Epidemi penyakit yang memilih perubahan genetik tunggal justru akan memberi perlindungan lengkap terhadap demensia.
Collinge menambahkan bahwa timnya kini melakukan penyelidikan lebih lanjut karena penemuan itu dapat membantu para ilmuwan untuk mengobati berbagai macam penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson.
Jalan ke depan dengan penelitian ini adalah untuk memahami struktur molekul prion yang menyebabkan penyakit ini dan proses yang terlibat.
Artikel ini telah tayang di laman Grid.ID dengan judul: Bikin Bergidik, Suku Fore di Papua Ini Adakan Pesta Mayat dengan Konsumsi Otak Manusia dan Makan Daging Keluarganya Sendiri Sebagai Tanda Hormat untuk Orang yang Dicintai! (*)
Kini Jadi Sepasang Kekasih, Maxime Bouttier Ternyata Dulu Ngefans dan Pernah Satu Sekolah dengan Luna Maya