Senjata pun tidak membawa, hanya bermodal doa dan kemampuan bela diri polisi.
Walau seorang polisi, Popy ternyata ada takutnya juga, lebih-lebih ketika itu dia sudah punya anak dan keluarga.
Tapi karena tahu apa yang dia lakukan adalah bagian dari tugas, dia yakin mengerjakannya.
Sebelum berangkat, Popy minta doa kepada orangtua, kepada keluarga.
"Tetap ada rasa takutnya, namanya juga manusia," ujar Popy.
Singkat cerita, Popy sampai di Bandara I Ngurah Rai, Bali.
Dia sana dia menuju ke Sanur, ke sebuah villa besar yang ada di sana.
Popy mengaku kaget saat sampai di vila tersebut, lantaran tempatnya yang begitu eksklusif.
Hanya orang-orang tertentu yang bisa masuk ke tempat itu.
Tak mau berlama-lama dengan kekagetannya, mata Popy langsung menelusuri gadis Garus yang harus dia selamatkan.
Hingga kemudian Popy menemukan korban berada di sebuah tempat seperti akuarium, bersama korban perdagangan manusia lainnya.
Source | : | Suar.id |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |