Batu di ginjal dapat keluar dengan sendirinya, tetapi dalam kondisi yang parah mungkin memerlukan tindakan operasi.
4. Diabetes melitus
Diabetes melitus tipe 1 dan tipe 2 bisa meningkatkan gula darah. Dalam proses penyaringan, ginjal akan mencoba menyaringnya, tetapi tidak selalu berhasil.
Hal itu menyebabkan gula berada di urine yang menyerap lebih banyak air dari tubuh sehingga buang air kecil lebih banyak. Konsultasikan dengan dokter jika Anda tiba-tiba mulai buang air kecil lebih banyak atau lebih sering dari biasanya.
5. Kehamilan
Saat hamil, bayi di dalam perut membutuhkan lebih banyak ruang sehingga mendorong kandung kemih yang menyebabkan sering buang air kecil.
Di sisi lain, saat bayi masih berbentuk embrio, memicu tubuh untuk membentuk hormon kehamilan yang disebut human chorionic gonadotropin. Hormon tersebut membuat ibu lebih sering kencing.
6. Vaginitis
Vaginitis terjadi karena vagina terinfeksi lalu meradang akibat jamur, bakteri, virus, obat-obatan, atau perubahan hormonal. Ini bisa juga disebabkan oleh bahan kimia dalam krim, semprotan, maupun pakaian.
Gejala vaginitis di antaranya rasa gatal atau terbakar saat buang air kecil, sakit ketika berhubungan seks, keluar cairan yang bau, dan merasa seperti ingin buang air kecil terus-menerus.
7. Menopause
Menopause adalah saat seorang wanita berhenti menstruasi, sekitar usia 50 tahun.
Dalam periode ini, tubuh akan memproduksi lebih sedikit hormon estrogen, dan itu bisa menjadi penyebab sering kencing.
Terapi penggantian hormon, perubahan pola makan, serta perawatan lainnya mungkin akan membantu memperbaiki kondisi ini.
Baca Juga: Penting Diketahui! Inilah 3 Produk Makanan yang Harus Dihindari untuk Mencegah Kanker
Berkelana dalam Lima Wewangian Mewah Koleksi Terbaru Anna Sui, Desain Mewah dan Timeless
Source | : | Kompas.com,Intisari |
Penulis | : | Rissa Indrasty |
Editor | : | Nesiana |