Peneliti menanyakan seberapa sering anak mengonsumsi minuman manis dan berapa banyak yang diminum.
Mereka membandingkan tanggapan ini dengan kinerja anak-anak pada tes fungsi eksekutif.
Hasilnya, konsumsi minuman manis yang lebih besar dikaitkan dengan kinerja yang lebih buruk pada penilaian ini.
Fungsi eksekutif berkaitan dengan lebih dari sekedar, seberapa baik anak akan melakukan tes ejaan.
Memang tes mengukur keterampilan kognitif seperti memori kerja dan kemampuan untuk mengatur, tapi mereka juga memasukkan ukuran seberapa baik anak-anak dapat mengendalikan emosi dan memantau perilakunya.
Jadi pada dasarnya, jika menyangkut fungsi eksekutif, kita bisa melihat dampaknya di sekolah dan di rumah.
"Ini berfungsi sebagai pengingat yang sangat baik bagi orang tua bahwa soda, minuman energi, dan jus tidak boleh menjadi minuman utama yang ditawarkan di rumah atau disediakan untuk anak-anak," kata Michelle Babb, MS, RD, penulis Anti-Inflammatory Eating for a Happy.
"Air yang baik harus menjadi minuman pilihan. Ini bisa diisi dengan buah beri, jeruk, atau bahkan mentimun untuk membuatnya lebih menarik,” lanjutnya.
Jika ingin sesuatu yang lebih manis, Babb merekomendasikan untuk mengencerkan 100% jus buah murni menjadi 70% air dan 30% jus.
Bisa juga memilih smoothie buatan sendiri dengan buah dan sayuran segar.
Sangat penting untuk membatasi soda manis karena efek minuman ini tidak terbatas pada jangka pendek saja.
Penelitian dari awal tahun ini menemukan bahwa minum terlalu banyak soda di masa anak-anak juga dapat merusak pikiran di kemudian hari.
Bahkan sampai merusak ingatan mereka di masa dewasa.
(*)
Viral Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Nekat Tembak Juniornya hingga Tewas, Ternyata Sempat Beri Ancaman Ini ke Polisi Lain
Source | : | eatthis.com |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Devi Agustiana |