Diduga, orang itu juga akan beberapa kali tak sadarkan diri, memiliki memar berwarna kegelapan, hingga memiliki bau yang berbeda.
Menurut penelitian, terbukti bahwa ada hubungan antara ketidakmampuan mengidentifikasi wewangian dengan risiko kematian seseorang dalam lima tahun mendatang.
Hal ini dikenal dengan istilah disfungsi penciuman atau hilangnya kemampuan mencium pada seseorang.
Menurut peneliti di University of Chicago, disfungsi penciuman dapat mengakibatkan seseorang mengalami gagal jantung, kanker atau penyakit pada paru-paru.
“Disfungsi penciuman memang tidak langsung menyebabkan kematian," papar Dr. Jayant Pinto, dari University of Chicago.
"Melainkan sebagai tanda awal bahwa sesuatu yang salah telah terjadi pada tubuh Anda dan dapat berdampak buruk,” lanjutnya.
Setelah lima tahun penelitian, peneliti mendapatkan hasil bahwa 78 persen orang yang berhasil menjawab setidaknya empat aroma masih bertahan hidup.
Source | : | nationalgeographic.co.id,Nova.id |
Penulis | : | Annisa Dienfitri |
Editor | : | Ayu Wulansari K |