"Jadi mungkin tidak akan dipelihara atau dirawat oleh manusia," papar Andri saat dihubungi Kompas.com, Minggu (2/1/2022).
Melalui akun Twitter miliknya, Andri juga berkata bahwa boneka memang sudah sejak lama digunakan sebagai media bagi arwah.
Misalnya, di kebudayaan Tionghoa, patung-patung besar di dalam Klenteng diisi oleh para arwah atau dewa yang dianggap dapat membantu manusia, atau sebaliknya.
Sementara boneka arwah di dalam budaya Indonesia ada jailangkung, jenglot, serta patung-patung lainnya yang disebut memiliki arwah.
"Jadi, cuma beda media saja. Kepercayaan itu tetap ada," imbuhnya.
Di sisi lain, seperti yang kita ketahui, boneka sendiri telah lama digunakan anak-anak untuk bermain.
Bedanya, boneka yang saat ini ramai diperlihara dan dirawat orang dewasa diyakini memiliki roh atau arwah, sehingga disebut juga spirit doll.
Source | : | TribunnewsBogor.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Nisrina Khoirunnisa |