"Tapi, lama-lama pasti dia lihat dong refleksinya, ini kenapa aku botak, gitu lho," lanjutnya.
Denada pun menceritakan satu momen yang mendorongnya untuk menutupi wajah sang anak di semua media sosial.
Ternyata hal tersebut bermula saat Denada memergoki Aisha mengaca dengan raut wajah yang seakan-akan belum menerima kondisi tubuhnya.
Tanpa pikir panjang, Denada pun memutuskan untuk tidak memperlihatkan wajah Aisha di media sosial.
"Dia pernah ketangkep sama aku lagi lihat kaca, itu pas aku habis mandiin dia, dia ngelihat kaca itu kayak mata yang marah, yang kayak benci, nggak suka."
"Di hari itu akhirnya aku tanya sama dia, kenapa, 'Saya nggak suka lihat ini' maksudnya kaca, 'Mau ibu tutup saja kacanya?', 'Iya'," ujar Denada menirukan dialognya dengan Aisha.
"Hari itu aku tutup semua kaca pakai koran, supaya dia nggak bisa lihat pantulannya dia, dan di hari itulah aku putuskan, aku nggak mau (mempublikasi wajah Aisha)," ucap Denada.
Segala hal yang diusahakan Denada tak lain hanya untuk memberi rasa nyaman kepada Aisha di tengah perjuangannya untuk sembuh.
"Sekarang gimana, dia sendiri nggak menyukai refleksi dirinya dia, berarti dia nggak nyaman dilihat orang," tutur wanita 43 tahun itu.
(*)
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Citra Widani |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |