Tujuannya untuk mempertahankan motor milik mendiang suami agar tidak diambil oleh leasing.
Segala upaya dilakukan janda beranak empat ini untuk bertahan hidup.
Mila pun rela bekerja mulai dari buka usaha warung sampai kerja serabutan demi melunasi utang-utangnya.
"Sambil usaha, kerja serabutan untuk nyicil (utang)," ucap Mila.
Namun lima tahun berjalan, utang tidak terbayar pinjaman pun sudah dimana-mana yang totalnya sekitar enam puluh juta rupiah.
Untuk melunasi utang yang makin membengkak, Mila pun sudah menjual motor suaminya.
"Sekarang udah jual motor, sempat pinjam uang ke teteh," ucap Mila.
Akan tetapi, utang itu tetap belum terbayar.
Frustasi, Mila mengaku sempat melakukan upaya bunuh diri dengan meminum banyak obat, karena tidak menemui jalan keluar atas permasalahan yang dihadapi
Hingga akhirnya ia sampai pada solusi menjual organ tubuh berupa ginjal yang dirasa bisa melunasi semua utangnya.
Untuk menjual organnya, Mila menuliskan surat sejak 26 Desember 2021 yang kemudian disebar dari rumah ke rumah.
Janda 4 anak ini juga melayangan surat tersebut ke Kepala Desa Teluknaga hingga Kapolsek Teluknaga.
Berikut isi suratnya:
"Mohon bantuan dan dukungan serta doa bapak ibu, terkait saya ibu Mila yang telah ditinggal mati suami, selama 5 tahun lalu (janda dengan mausk menanggung anak 4 orang, satu sudah menikah).
Saya sangat frustasi hampir bunuh diri, berniat akan menjual ginjal saya untuk bayar utang yang tidak mampu saya utk membayar utang.
Saya tidak mampu membayarnya ke pinjopl dan bangke (bak keliling), serta LKM dan operasi, kurang lebih total sebesar Rp 65 juta,"
Sekali lagi, maaf bukan saya mengemis. Saya semampu saya terus berjuang untuk keseharian hidup saya.
Saya tidak bisa ngepek ke hutang saya yang berbunga-bunga," tulisnya.
Diakui Mila, ia pun sudah melayangkan suratnya ini ke beberapa orang yang dianggap bisa membantunya, mulai dari masjid hingga yayasan.