Ya, dikutip Grid.ID dari TribunMedan.com pada Jumat (7/1/2022), terkuak alasan Nazaruddin mengajukan suntik mati tersebut.
Bukan disebabkan penyakit, ternyata hal disebabkan oleh rasa kecewa terhadap keputusan Pemerintah Kota Lhokseumawe yang akan merelokasi petani keramba budidaya ikan di Waduk Pusong.
"Jika pemerintah tidak peduli lagi kepada kami para petani keramba di Waduk Pusong, saya minta disuntik mati saja di depan Wali Kota Lhokseumawe beserta Muspika Banda Sakti," ujar Nazaruddin.
Nazaruddin berpendapat bahwa keputusan relokasi itu tidak berpihak kepada dirinya sebagai rakyat kecil.
Selain itu, menurutnya keramba budidaya itu adalah mata pencahariannya selama bertahun-tahun dan turun temurun.
"Saya harus menanggung beban untuk membiayai kehidupan istri dan tiga anak-anak serta dua cucu," kata Nazaruddin.
"Jika usaha keramba budi daya ikan digusur, bagaimana nasib kami. Makanya lebih baik saya disuntik mati saja," sambungnya.
Tak hanya itu, ekonominya pun kian terpuruk sejak pemerintah mengumumkan bahwa air Waduk Pusong sudah tercemar limbah.
Alhasil penjualan ikan tangkapan dari waduk itu pun menurun lantaran masyarakat takut membeli ikan dari air yang tercemar.
"Katanya air waduk mengandung limbah. Padahal, kami sudah puluhan tahun makan ikan budi daya di waduk dan juga setiap hari mandi, tapi tidak mengalami masalah kesehatan," ungkapnya.
Selain itu, dirinya mengaku trauma lantaran sudah berkali-kali didatangi aparat.
Nazaruddin juga masih berharap agar relokasi tersebut segera dibatalkan.
"Saya sangat trauma, karena setiap hari ada aparat yang datang. Kejadian ini mengingatkan saya seperti masa konflik masa lalu. Kami berharap penggusuran ini segera dibatalkan karena ini menyangkut dengan penghidupan kami," jelasnya.
(*)
Tangis Nunung Pecah saat Singgung Soal Kariernya di Dunia Hiburan, Sebut Perannya Kini Sudah Tergantikan
Source | : | Kompas.com,Tribunmedan.com |
Penulis | : | Mahdiyah |
Editor | : | Ayu Wulansari K |