Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Tiga tahun menjalani rumah tangga, penyanyi Anisa Rahma dan suami, Anandito Dwis masih berjuang untuk mendapatkan momongan.
Mengutip Kompas.com, saat ini Annisa dan Anandito Dwis pun sedang menjalani program bayi tabung.
“Lagi program bayi tabung, alhamdulilah sudah kami jalankan sejak dua bulan lalu,” kata Anisa Rahma di kawasan Kemang, Jakarta Selatan belum lama ini.
Diungkap Anisa Rahma, dirinya berkonsultasi dengan dokter soal keinginannya menjalani program bayi tabung.
Akan tetapi, sempat terhambat lantaran didapati beberapa polip di rahimnya.
“Kemarin kata dokter ada polip, sudah dibersihin sih kemarin. Lumayan ada beberapa memang membuat embrio atau janin susah nempel karena itu. Kemarin sudah selesai, ada tiga bulan muncul lagi,” jelas wanita berusia 31 tahun tersebut.
Anisa dan Anandito optimis dengan program bayi tabung yang dijalaninya bisa berhasil.
Berbicara mengenai polip pada rahim, ini memang salah satu masalah kesehatan reproduksi wanita yang tidak boleh dianggap sepele.
Dirangkum Grid.ID dari laman Cleveland Clinic via Parapuan.co, polip rahim sendiri merupakan pertumbuhan yang menempel di lapisan dalam (endometrium) rahim.
Baca Juga: Dear Kaum Hawa! Mulai Hari Ini Jangan Lagi Konsumsi Makanan Ini, Bisa Mengancam Organ Kewanitaanmu!
Biasanya melekat pada endometrium dengan tangkai tipis atau dasar yang lebar, lalu meluas ke dalam rahim.
Masalah kesehatan seksual ini biasanya tidak bersifat kanker, tapi bisa berdampak pada kondisi menstruasi dan kesuburan.
Biasanya polip berbentuk bulat atau oval, dan ukurannya berkisar dari beberapa milimeter (ukuran biji wijen) hingga beberapa sentimeter (ukuran bola golf), bahkan bisa lebih besar.
Adapun polip rahim lebih mungkin dialami perempuan yang berusia antara 40 dan 50 tahun dibandingkan pada perempuan berusia lebih muda.
Namun, risiko polip rahim dapat meningkat jika perempuan mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, tekanan darah tinggi (hipertensi), atau menggunakan tamoxifen (obat kanker payudara).
Mengenai penyebabnya, hingga kini belum diketahui secara pasti apa pemicu polip rahim.
Namun, perubahan kadar hormon bisa jadi salah satu faktor.
Sebut saja estrogen, hormon yang berperan dalam menyebabkan endometrium menebal setiap bulan dan juga memiliki peran dalam pertumbuhan polip rahim.
Berikut beberapa gejala polip rahim:
Baca Juga: Jauh dari Kemandulan, Ini 5 Makanan Enak yang Mampu Jaga Organ Reproduksi Wanita!
- Haid tidak teratur
- Aliran deras yang tidak biasa selama periode menstruasi
- Pendarahan atau bercak di antara periode
- Bercak vagina atau pendarahan setelah menopause
- Infertilitas
Fakta lain yang perlu diketahui soal polip rahim ini adalah tidak dapat dicegah.
Oleh karena itu, penting bagi setiap perempuan untuk melakukan pemeriksaan ginekologi secara teratur.
Kemudian, perlu juga mengurangi hal-hal yang dapat meningkatkan risikonya seperti obesitas, tekanan darah tinggi, atau mengonsumsi tamoxifen.
Terkadang, polip rahim juga dapat kambuh setelah pengobatan.
(*)
Source | : | Kompas.com,Parapuan.co |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Devi Agustiana |