Rupanya, sosok Muhya dikenal memiliki sikap yang baik dan salih dan selalu membagikan ilmunya kepada masyarakat.
"Kesehariannya almarhum dikenal masyarakat cukup baik," kata Ujang Ading.
"Semasa hidupnya menghabiskan waktunya di masjid dan mengajar mengaji juga di sini dari generasi orang tua saya sampai saya sempat menjadi muridnya," lanjutnya.
Muhya bin Rudia juga sempat menolak menjadi Pegawai Negeri Sipil dan hanya ingin mengabdikan diri untuk agama dengan mengajar ngaji.
Ustaz ini pun ditemukan meninggal usai salat asar di masjid.
"Waktu meninggalnya sehabis salat asar," ungkap Ujang.
"Almarhum keluar dari masjid, selepas itu langsung duduk, katanya darah tinggi, sempat pingsan di masjid dan waktu dibawa ke rumah langsung meninggal," sambungnya.
Tak hanya Muhya bin Rudia, sebelumnya jenazah Kiai yang juga mantan Wakil Ketua Pengadilan Agama Tangerang juga ditemukan utuh.
Melansir dari Kompas.com, jenazah itu adalah milik Abdullah Mukmin yang telah meninggal pada 22 Oktober 1983.
Jenazah Abdullah Mukmin ditemukan masih utuh saat makamnya dibongkar pada 2009 silam karena proyek Pemerintah Kota Tangerang untuk pelebaran Jalan Benda.
"Kain kafan masih utuh, waktu mau dipindahin, kain cuma kotor terkena lumpur," ujar Ahmad, anak Abdullah Mukmin.
"Jadi, cuma saya siram-siram air sedikit sudah bersih lagi. Papan penutup yang sampai ke dasar juga utuh," lanjutnya.
(*)
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Source | : | Kompas.com,Tribun-video.com |
Penulis | : | Annisa Marifah |
Editor | : | Ayu Wulansari K |