Grid.ID – Air bersih memiliki peran penting dalam berbagai aspek kehidupan. Sayangnya, belum semua wilayah di Indonesia memiliki akses yang mudah untuk memperoleh air bersih. Salah satunya, Desa Pana yang berlokasi di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT).
Jarak desa dengan sumber air bersih cukup jauh. Untuk mencapainya, warga Desa Pana juga harus berjalan kaki dan melalui perbukitan terjal. Air bersih baru dapat diperoleh dengan mudah ketika musim penghujan tiba. Warga desa dapat menampung air hujan untuk digunakan beraktivitas sehari-hari.
Namun, saat ini kesulitan tersebut tidak perlu dialami oleh warga Desa Pana. Berkat adanya pembangunan pompa air yang dilakukan Shopee bersama Kodam IX Udayana, sebanyak 1.7267 warga di Desa Pana bisa menikmati air bersih dengan mudah.
Head of Public Affairs Shopee Indonesia Radynal Nataprawira, mengatakan bahwa pembangunan pompa air tersebut dilakukan tidak hanya untuk mencukupi kebutuhan air bersih, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan hidup warga desa.
“Shopee senang mendapat kesempatan untuk berkontribusi memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari masyarakat di NTT,” jelas Radynal, Selasa (18/1/2021).
Radynal berharap dengan tercukupinya kebutuhan dasar, warga dapat menjalani kehidupan sosial dan kegiatan ekonomi yang lebih baik. Upaya itu juga merupakan bukti bahwa #ShopeeAdaUntukIndonesia.
Warga Desa Pana tidak pernah membayangkan dapat menikmati kemudahan memperoleh air bersih sebelumnya.
Roni Y Taopan, warga Desa Pana yang berprofesi sebagai petani, mengamini bahwa mudahnya akses memperoleh air bersih turut membawa dampak positif bagi perekonomian.
Menurutnya, dengan adanya pembangunan pompa air, ia bersama warga lainnya bisa bercocok tanam tanpa bergantung pada musim penghujan.
“Tidak terpikirkan sebelumnya saya bisa menanam sayur di tanah yang dulunya sangat kering. Ini layaknya mimpi,” ucap Roni.
Ia juga mengatakan, dulu para petani hanya menanam jagung dan bawang merah yang dapat tumbuh tanpa memerlukan banyak air. Tanaman sayuran, kata Roni, tidak pernah menghasilkan panen yang memuaskan sehingga hanya ditanam untuk dikonsumsi sendiri.
“Sejak adanya pompa air yang menyalurkan air dari sumber air ke pemukiman warga dan lahan pertanian membuat kami bisa bercocok tanam secara berkelanjutan,” ujar Roni.
Warga desa kini tak hanya menanam jagung dan bawang merah. Mereka juga menanam sayur-mayur, seperti kacang panjang, buncis, kubis, terong, dan sawi putih. Hasil panen yang diperoleh berkualitas lebih baik dan bisa dijual untuk menambah pemasukan warga desa.
“Dulu kami hanya bercocok tanam untuk konsumsi sendiri. Tetapi kini kami bisa menjualnya karena hasil sayurannya lebih segar setelah disiram dengan air bersih dari pompa air,” kata Roni.
Roni juga menceritakan sejak adanya pembangunan pompa dirinya bisa bisa memperoleh sekitar Rp 800.000 sampai Rp1.000.000 untuk satu kali panen.
“Dulu pendapatan saya hanya sekitar Rp 200.000, kini meningkat hingga 400 persen,” ujar Roni semringah.
Membuat warga desa lebih produktif
Mudahnya akses air bersih tidak hanya meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian warga Desa Pana. Sekretaris Desa Pana, Simring Taopan, mengatakan masyarakat kini bisa lebih produktif.
Simring mengatakan, masyarakat tidak perlu menghabiskan waktu dan tenaga untuk berjalan kaki menuju sumber air. Waktu yang dimiliki bisa difokuskan untuk bercocok tanam, bersekolah, dan menenun.
“Saat ini telah ada tangki air di dekat rumah warga. Satu tangki air diperuntukkan untuk mencukupi kebutuhan per tiap 6 kepala keluarga,” kata Simring.
Lebih lanjut, Simring memaparkan, tangki air juga disediakan di dekat lahan pertanian warga untuk irigasi serta di beberapa fasilitas umum seperti tempat ibadah dan sekolah.
“Kini, mereka tak perlu lagi pusing memikirkan air bersih untuk keluarga mereka,” jelas Simring.
Sementara itu, warga Desa Pana lainnya, Oktofianus Kause, menceritakan bagaimana akses air bersih yang mudah membuat kehidupannya lebih efisien.
“Saya ingat benar bagaimana kami harus berjalan menuruni perbukitan hanya untuk mengambil air dan waktu kami hanya dihabiskan untuk itu. Anak kami yang masih kelas 5 sekolah dasar (SD) harus bangun pagi-pagi untuk mandi dan ambil air di sumber air,” kata Oktofinaus
Oktofianus juga mengatakan bahwa air yang setiap hari diambil dengan susah payah dari sumber air tersebut hanya bisa untuk mencukupi kebutuhan air dalam satu hari.
“Biasanya kami mengambil air sekitar 60 liter untuk kebutuhan sehari. Jika masih kurang kami harus beli air dari penjual air keliling di desa kami,” kata Oktofianus.
Sejak adanya pompa air, kegiatan memasak, mencuci, dan mandi lebih mudah. Anaknya pun tidak perlu lagi bangun pagi-pagi sebelum sekolah hanya untuk mandi.
Oktofianus pun berharap, hadirnya air bersih bisa membuka banyak peluang bagi warga desa.
“Kami tidak perlu lagi susah cari air. Mama-mama bisa memasak dengan mudah dan bisa menenun tanpa repot ambil air. Anak-anak juga bisa bersemangat bersekolah karena sudah ada air bersih di sekolah. Kini, tinggal putar keran tangki air di dekat rumah, air bersih pun mengalir,” lanjut Oktofianus.
Melihat dampak positif yang dirasakan warga, Pangdam IX Udayana Maruli Simanjuntak berharap bahwa warga di Desa Pana dapat semakin mandiri untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
“Saya berharap masyarakat Desa Pana, NTT dapat memaksimalkan air bersih ini untuk kehidupan yang lebih sehat dan menggerakkan aktivitas ekonomi. Seperti sistem irigasi dan pengairan perkebunan yang menjadi lebih baik serta pemeliharaan peternakan hewan yang lebih memadai,” jelasnya.
Maruli juga mengapresiasi upaya Shopee yang telah mendukung adanya program pembangunan pompa air bersih untuk warga di NTT. (*CM/NAT)
Dulu Pernah Isi Hati Irish Bella, Aktor Ganteng ini Justru Curhat Soal Diselingkuhi, Ada Apa Gerangan?
Penulis | : | Nana Triana |
Editor | : | Sheila Respati |