Menanggapi tren ini, seorang dokter dan asisten professor klinis kedokteran keluarga di Virginia Commonwealth University, Aaron Hartman, pun mengungkapkan bahayanya.
Menurut Hartman, ketika memasak ayam dengan obat batuk, maka kita akan merebus air dan alkohol di dalamnya.
Hal ini membuat ayam termarinasi dengan jumlah obat yang sangat pekat di dalam daging.
"Jika kita memakan salah satu irisan daging yang dimasak, itu seperti kita benar-benar mengonsumsi seperempat hingga setengah botol obat," terangnya.
Tak hanya memakan ayam, Harman juga mengungkapkan bahaya apabila uap daging yang disiram obat batuk terhirup oleh kita.
"Apabila obat-obatan ini terhirup dan memasuki aliran darah kita dengan sangat cepat dan tidak melewati hati untuk detoksifikasi, efeknya bisa sangat buruk tergantung seberapa banyak kita menghirupnya," jelasnya.
Memasak ayam menggunakan obat batuk bukanlah kali pertama adanya tren viral di sosial media yang disebut berbahaya.
Seperti yang dikutip dari Sajian Sedap, sebelumnya juga ada tren memasak telur beku yang ternyata dapat menyebabkan masalah serius.
Menurut juru bicara Department Keamanan dan Layanan Inspeksi Pangan Pertanian Amerika Serikat, metode memasak telur seperti ini sangat tidak disarankan.
Hal ini lantaran adanya risiko keamanan pangan yang terlibat seperti kontaminasi silang dan juga umumnya tidak disarankan untuk membekukan telur di dalam cangkangnya. (*)
Tangis Nunung Pecah saat Singgung Soal Kariernya di Dunia Hiburan, Sebut Perannya Kini Sudah Tergantikan
Source | : | Kompas.com,Sajian Sedap |
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Ragillita Desyaningrum |