"Dugaan kasus prostitusi online ini merupakan yang ketiga kalinya pada bulan Januari 2020 ini."
"Dari laporan di Hotel Melati di Jalan Angkasa Landasan Ulin dicurigai ada praktik prostitusi online. Lalu petugas ke lokasi dan benar adanya laporan itu," kata Supri.
Terungkap, para ABG dalam jaringan bisnis prostitusi online ini semuanya dari luar daerah.
"Mereka (ABG) dari Kapuas Kalteng. Mereka mengaku memang sengaja melakukan praktik prostitusi online di Banjarbaru menunggu pelanggannya di hotel ini," katanya.
Dari hasil interogasi, para pelaku mengaku terpaksa berbisnis haram dengan membuka open booking karena kehabisan uang.
"Mereka mengaku usai berlibur di pantai di wilayah Kabupaten Tanah Laut, kehabisan uang lalu menjalankan praktik itu," ujarnya.
"Mereka menggunakan aplikasi sosial media seperti Mich** dan What**. Kemudian bernegosiasi dengan para pria hidung belang."
"Tarifnya antara Rp 300 ribu sekali kencan dan sampai Rp 600 ribu sekali bertemu pelanggan," ungkap Supri.
Mengutip dari Tribun Banjarmasin, usai diperiksa, pihak kepolisian juga melakukan pembinaan kepada para pelaku.
Selain para pelaku, pengelola hotel pun menjadi sorotan.
Pengelola hotel setidaknya harus lebih mewaspadai soal pelaku dugaan praktik prostitusi tersebut.
"Pemilik hotel melati sudah kita ingatkan. Namun pemilik berkilah bahwa itu adalah tamu biasa dan sulit mengendalikannya," tandas Supri.
(*)
Dinikahi Bangsawan Bali, Happy Salma Alami Culture Shock Ini: Saya Pikir Hanya Ada dalam Cerita
Source | : | Sosok.id,Tribun Banjarmasin |
Penulis | : | Annisa Dienfitri |
Editor | : | Ayu Wulansari K |