Ini berbeda dengan teh hijau biasa, di mana daunnya dimasukkan ke dalam air, lalu dibuang.
Ketika mengonsumsi matcha, kita meminum seluruh daun teh.
Daun matcha ditanam di semak teh hijau yang disimpan di bawahnya.
Keteduhan tersebut meningkatkan jumlah kandungan klorofil di daun, lalu membuat daun berwarna hijau cerah dan penuh nutrisi.
Kemudian, daun dipetik dengan tangan dan batang serta uratnya dibuang.
Secara tradisional, daunnya digiling oleh batu granit menjadi bubuk yang sangat halus.
Dibutuhkan satu jam untuk menggiling daun, dan itu dilakukan dalam kondisi gelap untuk melindungi nutrisi.
Seperti teh hijau lainnya, matcha mengandung antioksidan yang disebut katekin.
Matcha kaya akan katekin EGCG (epigallocatechin gallate), yang diyakini memiliki efek melawan kanker pada tubuh.
Penelitian telah menghubungkan teh hijau dengan berbagai manfaat kesehatan, seperti membantu mencegah penyakit jantung, diabetes tipe 2 dan kanker, dan mendorong penurunan berat badan.
Namun, penting untuk dicatat bahwa banyak dari penelitian ini bukan dari uji klinis yang menunjukkan manfaat teh hijau.
Gagal Move On dan Tak Terima sang Mantan Pacar Sudah Punya Kekasih Baru, Pria Ini Culik sang Wanita tapi Keciduk Polisi, Begini Akhirnya
Source | : | Instagram,time.com |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Devi Agustiana |