Mahasiswi muda dari Lavras da Mangabeira itu didiagnosis tidak ada serviks, rahim, indung telur, atau rahim di usia belasan tahun.
Namun, Marhino mengejutkan dokter karena ia berkembang secara normal selama masa pubertasnya.
Dirinya mengalami sakit kram yang biasa dialami wanita saat menstruasi meski tidak menstruasi.
"Saya banyak menangis ketika tahu," kenangnya.
"Saya pikir dunia saya telah berakhir. Saya selalu bermimpi memiliki bayi sendiri sekarang saya harus menerima bahwa itu tidak mungkin." cerita Marhino seperti dikutip dari New York Post, (28/1/2019).
Dia mengalami depresi berat karena khawatir dia tidak akan pernah jadi normal seperti wanita pada umumnya.
Bahkan, Marhino sempat bercerita pengalamannya ketika pacar pertamanya saat remaja mengejek dan minta putus dengannya setelah tahu tentang kondisinya.
"Saya menghabiskan tiga bulan memulihkan diri dari operasi dan kemudian dokter membolehkan saya berhubungan pada Oktober tahun lalu," kata Marhino dengan senang hati.
Terobosan baru metode neovaginaplasty memiliki tingkat pemulihan yang lebih cepat tanpa bekas luka yang terlihat.
Sejak 2015, para ilmuwan di Penelitian dan Pengembangan Obat-Obatan Inti NFC yang dikoordinasikan oleh Profesor Odorico Moraes, telah melakukan uji coba prosedur radikal yang menggunakan kulit ikan air tawar.
Memakai bahan dasar kulit ikan itu dengan kelembaban tinggi agar bisa menyembuhkan lebih dari 200 korban dengan luka bakar parah.
Terobosan penelitian itu mendapatkan peluang keberhasilan yang sangat besar.
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul, “Terlahir Tanpa Organ Intim, Wanita Ini Nasibnya Berubah Setelah Melakukan Operasi dengan Kulit Ikan”
(*)
Anti Hedon, Sederhananya Putra Inul Daratista, Rela Jajan Sehari Cuma Segini Walau Sang Ibu Bergelimang Harta
Source | : | Intisari Online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |