"Jika Anda mengalami diare, ada lebih banyak kuman di tangan. Lebih baik Anda cuci tangan, daripada ada kuman yang tidak jelas bersarang di jari," ujar Schaffner.
Dibanding dengan feses, urin memang lebih bersih bila tidak ada infeksi apa pun.
Meskipun demikian, urin tidak benar-benar steril, tetap ada kumannya.
"Orang yang habis buang air kencing mungkin berpikir mereka tidak perlu mencuci tangan. Tapi sebaiknya hal tersebut tetap dilakukan, apa pun aktivitasnya," jelas Michael Osterholm, direktur Pusat Penelitian dan Kebijakan Penyakit Menular Universitas Minnesota kepada The New York Times.
Perlu diketahui kalau kotoran manusia membawa patogen seperti E. coli, Shigella, Streptococcus, hepatitis A dan E, dan masih banyak lagi.
Kemudian, manusia juga sangat mudah mengalami norovirus atau virus yang menyerang sistem pencernaan seperti diare, muntah, mual, dan sakit perut.
Hal tersebut bisa terjadi terutama setelah membersihkan permukaan kamar mandi yang terkontaminasi kotoran atau muntahan.
Baca Juga: Pandemi Covid-19 Belum Usai, Yuk Simak Kembali Aturan Mencuci Tangan yang Benar
Dalam studi tahun 2004, beberapa bakteri Staphylococcus ditemukan hampir di setiap tangan.
Dibandingkan toilet pribadi, toilet umum menyimpan lebih banyak jenis bakteri yang beberapa di antaranya resistan terhadap obat, loh.
Meskipun kita merasa bersih, tapi hal yang sama mungkin tidak berlaku pada orang lain yang terakhir menggunakan toilet.
Oleh karena itu, jangan lupa untuk selalu mencuci tangan, termasuk setelah menggunakan toilet.
(*)
Innalillahi, Raffi Ahmad Tumbang saat Ramadhan, Bagaimana Kondisi Suami Nagita Slavina sekarang?
Source | : | Kompas.com,Instagram |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Devi Agustiana |