"Jangan tanya siapa namanya, jumlahnya, karena memang sedang berproses. Jadi faktanya (hilangnya nyawa korban) sangat solid," sambung Anam.
Baru-baru ini, terkuak bahwa ada kode tertentu dalam kekerasan yang dilakukan di penjara tersebut.
Dikutip Grid.ID dari Tribun-Medan.com pada Kamis (3/2/2022), Anam mengatakan bahwa temuan adanya korban meninggal dunia dalam penjara itu sangat valid.
"Apakah betul ada kematian? Ya betul ada. Apakah lebih dari satu? Ya benar. Kematian tersebut pun clear diduga karena mengalami kekerasan," kata Anam.
Selain itu, ia mengungkap bahwa ada kode tertentu yang digunakan oleh para anak buah Tebit saat melakukan penganiayaan.
"Perihal kekerasan yang dialami orang di dalam sel, kami menemukan istilah – istilah yang sering dipakai," ujarnya.
Dirinya pun juga mengungkap arti dari salah satu kode yang digunakan anak buah Terbit.
"Misalnya dua setengah senti dari dua setengah kancing, mos, serta gas," ungkapnya.
"Dua setengah kancing itu semacam kode dimana sasaran kekerasan itu terjadi," jelas dia.
Kendati begitu, hal ini masih dalam proses penyelidikan pihak kepolisian.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Medan |
Penulis | : | Mahdiyah |
Editor | : | Nesiana |