Untungnya, operasinya berjalan dengan baik.
Saat ini, putrinya dapat menggunakan kedua matanya dengan baik dan pulih.
Namun, dokter telah melarangnya menonton televisi dan menggunakan smartphone sama sekali.
Pasca kejadian itu, sang ayah membagikan kisah putrinya di media sosial Facebook.
Hal itu untuk memperingatkan para orang tua tentang efek berbahaya dari penggunaan smartphone yang berlebihan pada anak-anak.
Meskipun kadang-kadang gadget seperti smartphone tidak dapat dihindari, yang terbaik bagi orang tua adalah membatasi waktu anak-anak menggunakan perangkat elektronik tersebut.
Pasalnya mata anak-anak muda belum sepenuhnya berkembang, cahaya biru bisa lebih berbahaya bagi mereka dibandingkan dengan orang dewasa.
Baca Juga: Inilah Alasan Mengapa Kamu Kecanduan Smartphone, Kecemasan dan Penghabisan Waktu
Oleh karena itu, para ahli menyarankan bahwa waktu untuk bermain smartphone pada anak-anak di bawah usia 5 tahun harus dibatasi hanya satu jam.
Intensitas dan lamanya mata menatap layar ponsel akan berpengaruh terhadap kesehatan mata.
Melansir Kompas.com, staf Divisi Pediatri Oftalmologi Departemen IK Mata FKUI-RSCM, dr. Julie Dewi Barliana, SpM(K), M. Biomed, mengatakan, layar ponsel dapat menyebabkan mata terasa kering, panas, berair, bahkan katarak.
Julie menjelaskan cara kerja ponsel menggunakan gelombang elektromagnetik yang menimbulkan radiasi di sekitar kepala, terutama mata.
Efek panas dari gelombang tersebut dapat menimbulkan akibat buruk pada mata, terlebih untuk penggunaan yang berlebihan.
“Lebih jauh lagi, ada laporan yang menyatakan bahwa (panas radiasi elektromagnetik) bisa meningkatkan risiko kanker di dalam mata,” ujar Julie, saat dihubungi Kompas.com.
(*)
Kronologi Siswa SMA Ditendang Polisi sampai Tewas, Harapannya untuk Jadi Anggota TNI Pupus
Source | : | Kompas.com,Suar.grid.id |
Penulis | : | Annisa Dienfitri |
Editor | : | Deshinta N |