Tim penyelamat telah menurunkan makanan dan air kepada anak itu selama berhari-hari.
Tetapi tidak diketahui apakah ia bisa makan atau minum saat ia berada di bawah tanah.
Tim penyelamat membutuhkan waktu berhari-hari untuk mencapai Rayan karena lubang sumur yang sempit.
Bahkan mereka harus menggali terowongan horizontal melalui tanah berbatu dan berpasir untuk menghubungkan poros tempat anak itu terjebak.
Pekerjaan itu berulang kali terhambat karena batu-batuan berat. Jika tidak dilakukan secara teliti, juga bisa berakibat tanah longsor.
Agar menghindari runtuhan yang bisa mengubur anak itu, tim penyelamat menggali tanah menggunakan tangan. Mereka hanya bisa menggali sekitar 20 cm per jam.
Kabar kematian Rayan ini pun membuat pilu bukan hanya bagi orangtua, tapi juga jutaan orang di seluruh dunia.
(*)
Viral, Gadis Anak dari Pengepul Barang Bekas Ini Berhasil Jadi Sarjana, Auto Bangga Pamer Foto di Atas Gerobak Orang Tua
Source | : | New York Post |
Penulis | : | Mia Della Vita |
Editor | : | Mia Della Vita |