Dipimpin oleh Direktorat Perlindungan Sipil Maroko, operasi penyelamatan di kota kecil Tamorot di utara, sekitar 100 km dari kota Chefchaouen, dimulai pada Selasa (1/2/2022) malam.
Rekaman pada Kamis (3/2/2022) dari kamera yang diturunkan ke dalam sumur menunjukkan Rayan masih hidup dan sadar.
Tim penyelamat mencoba untuk memberi Rayan oksigen, makanan, dan air untuknya, tetapi tidak diketahui apakah dia dapat menggunakannya.
Campuran tanah berbatu dan berpasir membuat tim penyelamat menilai, membuka lubang sumur yang sempit terlalu berbahaya.
Buldoser akhirnya digunakan untuk menggali parit besar di sebelah sumur.
Tim penyelamat kemudian menggali secara horizontal untuk menemukan Rayan.
Beberapa penyelamat bekerja sampai malam menggunakan lampu sorot yang kuat.
Baca Juga: Dikira Orang Biasa, Wanita Asal Salatiga Ini Ternyata Diangkat sebagai Anak oleh Andy Lau
Ratusan orang berkumpul untuk menyaksikan operasi penyelamatan Rayan.
Mereka menyanyikan lagu religi, memanjatkan doa, bahkan ada yang berkemah di lokasi.
Sayangnya, saat berhasil diangkat ke daratan, Rayan sudah dalam kondisi tak bernyawa.
Kabinet kerajaan Maroko mengumumkan bahwa Rayan telah tewas.
"Menyusul kecelakaan tragis yang merenggut nyawa Rayan Oram, Yang Mulia Raja Mohammed VI menelepon orang tua anak laki-laki yang meninggal setelah jatuh dari sumur itu," bunyi pernyataan dari pihak istana, dikutip dari Tribunnews.com.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Annisa Dienfitri |
Editor | : | Ayu Wulansari K |