Para peneliti menduga hasil temuan yang mengejutkan ini berasal dari yang disebut faktor von Willebrand alias lambatnya pembekuan darah.
Orang dengan golongan darah O ternyata memiliki tingkat hemostatis (pembekuan darah) yang rendah.
Sehingga jika terluka parah maka darah akan terus mengucur dari lukanya karena proses pembekuan untuk menyumbat darah yang keluar lambat.
Sehingga pasien dengan golongan darah O meningkat resiko kematiannya karena kehabisan darah.
Ada Udang di Balik Batu, Terungkap Alasan Korea Utara Melunak dan Berdamai Dengan Korea Selatan
Meskipun tidak ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengubah fakta yang tidak menyenangkan ini, Takayama dan timnya mengatakan bahwa temuan ini dapat membantu staf perawatan darurat rumah sakit untuk lebih siap ketika mendapat pasien luka parah dengan golongan darah O.
Karena orang dengan golongan darah O dapat menerima donor darah dari semua golongan darah lainnya maka bila terjadi pendarahan parah pada pasien golongan darah O, secara darurat bisa ditransfusikan darah golongan lainnya untuk mempercepat proses hemostatis, hal diatas baru hipotesis sementara tim peneliti pimpinan Wataru Takayama.
"Hasil penelitan kami juga menimbulkan hipotesis tentang bagaimana transfusi darurat sel darah merah golongan lain ketipe O yang terluka parah dapat mempengaruhi hemostatis, proses pembekuan darah" ujat Takayama.
Namun sekali lagi penelitian ini harus dilanjutkan karena tim peneliti pimpinan Takayama hanya melakukan tes di dan kepada orang-orang Jepang saja yang belum tentu di beda negara hasilnya sama.(Seto Aji/Grid)
Nyesek, Anjing Bernama Pudding Setia Tunggu 9 Majikan yang Jadi Korban Tewas Pesawat Jeju Air, Begini Akhirnya
Source | : | iflscience |
Penulis | : | Seto Ajinugroho |
Editor | : | Seto Ajinugroho |