Jadi tiga tahun lalu, dia memutuskan untuk membantu mereka menjalankan kios penuh waktu, menurunkan pekerjaan utamanya ke status pekerjaan sampingan.
Orangtuanya keberatan pada awalnya, dia mengakui.
Tetapi William, yang menggambarkan dirinya sebagai "pria yang sangat tradisional", mengatakan bahwa perhatian terbesarnya adalah kesehatan mereka dan melakukan pekerjaan berat untuk mereka.
"Jika saya ingin mendapatkan lebih banyak uang, akan ada peluang di masa depan.
Tetapi jika saya melewatkan waktu yang dihabiskan bersama orang tua saya, tidak ada kesempatan untuk melakukannya lagi," terang William Lin.
Meskipun William mendedikasikan sebagian besar waktunya untuk warung mie bakso, ia juga menaruh harapan untuk berhasil di industri hiburan dan menjadi pengaruh positif bagi orang lain.
"Saya adalah seseorang dengan banyak energi positif.
Saya ingin menyebarkan energi positif saya untuk memberi harapan kepada mereka yang bekerja keras dalam hidup," jelasnya.
Bagi William, hari biasa menjalankan kios dimulai pukul 10 pagi.
Dia tinggal di warung sampai tutup, pulang sekitar jam 11 malam.
Pada hari-hari di mana dia mengambil tugas membuat bakso, dia harus bangun jam 1 pagi.
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?
Source | : | TribunStyle.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |