Namun beruntung, usaha Tsania untuk menbujuk Syarif dan Shabira agar bertemu dengannya menbuahkan hasil.
"Akhirnya sempat tuh aku rayu-rayu ke jendela, anakku luluh juga sampe keluar kamar, mau ketemu," ujar Tsania.
Peristiwa mengharukan pun terjadi saat dua darah dagingnya bertemu tatap dengan Tsania.
Diakui Tsania, perasaan rindu yang juga dirasakan Syarif dan Shabira terhadapnya tak bisa ditutupi.
"Langsung dia peluk, nggak bisa dibohongi kangen juga dong," kata Tsania lagi.
Hati Tsania pun langsung penuh begitu Shabira meminta ibu kandungnya itu untuk menyuapinya.
"Shabira langsung duduk sini (paha kanannya), pas ketemu aku dia kayak, 'umi, suapin aku dong'. Kangen mungkin masa-masa disayangi," tuturnya lagi.
Haru bercampur kepedihan yang luar biasa, Tsania sampai nyaris putus asa dua anaknya sudah tak sayang lagi.
"Trus Syarif duduk sebelah sini (paha kiri), terus aku tanya, 'kalian masih sayang nggak sih sama umi?'" tuturnya.
"Karena aku udah se-hopeless itu bertahun-tahun nggak ketemu," ujarnya.
Tak disangka, jawaban putra sulungnya mampu membesarkan hati sang mama.
Betapa bahagianya saat Syarif mengatakan masih menyayangi ibu yang telah melahirkannya itu.
"Si Syarif jawab, 'iya sayang lah, orang umi yang ngelahirin'."
"Itu yang membuat aku kuat sampai sekarang," pungkas Tsania.
(*)
Penulis | : | Annisa Dienfitri |
Editor | : | Ayu Wulansari K |