Sayangnya, kejadian nahas ini diketahui oleh beberapa murid yang berada di sekolah.
Sekretaris Disdik Kota Bandung Cucu Saputra pun menjelaskan bahwa sudah ada 15 orang siswa yang diketahui melihat kejadian itu.
"Hari ini pendataan murid, siapa saja yang melihat langsung kejadian. Pemetaan pendampingan kepada murid baru 15 yang terdata dan warga sekolah lainnya yang menyaksikan langsung kejadian," jelasnya, dikutip Grid.ID dari TribunJabar.id pada Selasa (8/2/2022).
Sedangkan, dikutip Grid.ID dari TribunJabar.id pada Selasa (8/2/2022), terkuak bahwa pelaku nekat menghabisi nyawa korban lantaran sakit hati tidak dilibatkan dalam pernikahan anak mereka.
Anak bungsu korban diketahui akan menikah pada 12 Februari 2022 mendatang.
Namun, bukan tanpa alasan pelaku tak dilibatkan dalam rencana pernikahan itu.
Hesti, keponakan korban, mengungkap bahwa sang anak lah yang tidak ingin pernikahannya dihadiri oleh ayahnya.
Pasalnya, selama 22 tahun lamanya, pelaku tidak pernah merawat dan mengurus anaknya.
"Anaknya ini enggak mau ada bapaknya hadir ke pelaminan. Tapi, bapaknya (pelaku) ngotot ingin ada di pelaminan," ujar Hesti.
"Alasan si anak enggak mau ada bapaknya hadir ya karena selama 22 tahun tak diurus oleh bapaknya," lanjutnya.
(*)
Ngamuk Saat Tak Diberi Uang, Pengemis di Bogor Ini Malah Ketahuan Lagi Top Up: Ngegas Gak Dikasih
Source | : | Kompas.com,TribunJabar |
Penulis | : | Mahdiyah |
Editor | : | Deshinta N |