Laporan Wartawan Grid.ID, Mahdiyah
Grid.ID - Baru-baru ini, seorang guru SD yakni Ati Rohaeni meninggal dunia di halaman sekolah tempat ia mengajar di Sadang Serang, Kecamatan Coblong, Kota Bandung.
Nyawanya dirampas oleh mantan suaminya sendiri saat hendak mengajar.
Ya, dikutip Grid.ID dari KOMPAS.com pada Selasa (8/2/2022), kejadian mengerikan itu terjadi pada Senin (7/2/2022) lalu.
Saat itu, korban tengah berjalan menuju ruang kelas untuk mengajar seperti biasanya.
Namun, tiba-tiba pelaku mendekatinya dan langsung menikamnya dengan pisau berkali-kali.
Usai menusuk korban, pelaku langsung lari ke dalam kelas dan berdiam diri seakan menunggu polisi datang.
Pasalnya, pelaku sempat mengaku akan menyerahkan diri ke polisi.
Hal itu pun dibenarkan oleh Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan SDN 032 Prihatna.
Baca Juga: Kejam! Suami Nekat Bunuh Istri Secara Sadis Usai Berhubungan Badan, Dugaan Ini Jadi Pemicunya
"Ditusuk mantan suami," ujarnya.
"Dia berkata tak takut, dan siap menyerahkan diri ke kepolisian," lanjutnya.
Sayangnya, kejadian nahas ini diketahui oleh beberapa murid yang berada di sekolah.
Sekretaris Disdik Kota Bandung Cucu Saputra pun menjelaskan bahwa sudah ada 15 orang siswa yang diketahui melihat kejadian itu.
"Hari ini pendataan murid, siapa saja yang melihat langsung kejadian. Pemetaan pendampingan kepada murid baru 15 yang terdata dan warga sekolah lainnya yang menyaksikan langsung kejadian," jelasnya, dikutip Grid.ID dari TribunJabar.id pada Selasa (8/2/2022).
Sedangkan, dikutip Grid.ID dari TribunJabar.id pada Selasa (8/2/2022), terkuak bahwa pelaku nekat menghabisi nyawa korban lantaran sakit hati tidak dilibatkan dalam pernikahan anak mereka.
Anak bungsu korban diketahui akan menikah pada 12 Februari 2022 mendatang.
Namun, bukan tanpa alasan pelaku tak dilibatkan dalam rencana pernikahan itu.
Hesti, keponakan korban, mengungkap bahwa sang anak lah yang tidak ingin pernikahannya dihadiri oleh ayahnya.
Pasalnya, selama 22 tahun lamanya, pelaku tidak pernah merawat dan mengurus anaknya.
"Anaknya ini enggak mau ada bapaknya hadir ke pelaminan. Tapi, bapaknya (pelaku) ngotot ingin ada di pelaminan," ujar Hesti.
"Alasan si anak enggak mau ada bapaknya hadir ya karena selama 22 tahun tak diurus oleh bapaknya," lanjutnya.
(*)
Ngamuk Saat Tak Diberi Uang, Pengemis di Bogor Ini Malah Ketahuan Lagi Top Up: Ngegas Gak Dikasih
Source | : | Kompas.com,TribunJabar |
Penulis | : | Mahdiyah |
Editor | : | Deshinta N |