Grid.ID – Tim Bergling atau yang lebih dikenal dengan nama panggungnya Avicii, meninggal pada tangal 20 April kemarin. Kala itu, ia sedang berada di Oman.
Banyak yang berspekulasi bahwa sang DJ superstar itu meninggal karena bunuh diri, dan akhirnya, pihak keluarga buka suara terkait spekulasi-spekulasi yang tersebar di masyarakat dunia itu.
Dalam sebuah pernyataan resmi berbahasa Swedia, pihak keluarga mengatakan bahwa Avicii "nggak bisa bertahan lebih lama".
BACA JUGA: Batal Bunuh Diri, Hotman Paris Termotivasi Oleh Tukang Becak!
Tim kami yang tercinta adalah seorang pencari, sebuah jiwa artistik yang sedang mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan. Seorang perfeksionis yang bepergian dan bekerja keras yang berujung pada stres ekstrim," tulis pihak keluarga, seperti dikutip dari Metro.co.uk.
"Ketika ia berhenti menggelar tur, ia ingin menemukan keseimbangan dalam hidup untuk bahagia dan dapat melakukan apa yang ia cintai, yaitu musik," lanjut mereka.
"Ia benar-benar berjuang keras dengan pikirannya tentang arti, kehidupan dan kebahagiaan. Ia nggak bisa bertahan lebih lama."
Lebih lanjut, pihak keluarga menegaskan bahwa Avicii ingin menemukan kedamaian. Lebih dari itu, Avicii bukanlah mesin, ia hanya seorang manusia sensitif yang mencintai penggemarnya namun menjauhi "lampu sorot".
"Tim, kamu akan selamanya kami sayangi dan akan kami rindukan. Bagaimana kamu dan musikmu akan hidup di dalam ingatan. Kami mencintaimu."
Sebelumnya pihak keluarga mengatakan, "Avicii tak bisa melanjutkannya lagi."
Tak jelas apa makna pesan itu, meski menyiratkan Avicii tewas karena bunuh diri.
Begini pernyataan yang dirilis keluarga sang DJ:
Kimberly Ryder Klarifikasi soal Lemari Plastik yang Jadi Omongan Netizen, Ada Sejarah Miris di Baliknya