Kepala Kepolisian Resor Jember AKBP Hary Purnomo menyebut bahwa rombongan ini memiliki motif beragam.
Mulai dari motif ekonomi hingga mendapatkan ilmu hitam atau guna-guna.
"Mereka bergabung dengan berbagai tujuan. Ada yang ingin menyelesaikan masalah keluarganya," ungkap Hary Purnomo.
"Motif ekonomi, kesulitan mendapatkan pekerjaan, atau kesulitan berusaha, ilmu hitam, dan guna-guna," lanjutnya.
Hary juga mengungkap bahwa ritual ini diawali dengan membaca doa-doa dan melakukan tabur bunga ke laut.
"Awalnya ritual memang dilakukan di pinggir pantai, tak sampai masuk ke dalam air," kata Hary.
"Kemudian di situ mereka membaca doa-doa, lalu melakukan tabur bunga ke arah laut dengan cara bergandengan tangan, satu dengan yang lain, dua barisan merapat sampai masuk ke dalam air," lanjutnya.
Ada pula ritual menyucikan diri dengan mandi di air laut.
"Ada kegiatan ritual yang digunakan untuk menyucikan diri dengan cara mandi di air laut tersebut," ungkap Hary.
Dalam peristiwa ini, belasan dari rombongan tersebut terseret ombak, dan mengakibatkan 11 orang meninggal dunia.
Sementara 13 orang lainnya selamat dan mengalami luka-luka.
(*)
Mendadak Catwalk, Fitri Tropica Bangga Berhasil Ajak sang Suami Tampil Jadi Model
Source | : | tribunnews,Kompas.tv |
Penulis | : | Annisa Marifah |
Editor | : | Nurul Nareswari |