Bahkan, ia juga diajari untuk melayani pengobatan alternatif.
"Dia punya seorang guru, tapi sudah meninggal dunia," ujarnya.
Tak hanya itu, saat rumah Nur Hasan digeledah, polisi menemukan beberapa buku dan kitab.
Kendati begitu, buku dan kitab itu masih diteliti oleh pihak kepolisian.
"Saat tim menggeledah rumahnya, juga ditemukan beberapa buku dan kitab, itu masih kami teliti lagi," jelasnya.
Sedangkan mengenai perekrutan para anggota yang terbilang banyak, Hery menjelaskan bahwa mereka mendaftarkan diri secara sukarela.
Informasi mengenai adanya kelompok Tunggal Jati Nusantara ini pun beredar dari mulut ke mulut.
"Tidak ada paksaan anggota untuk bergabung, juga tidak ada surat edaran, atau pendaftaraan anggota secara resmi. Semuanya diinformasikan oleh anggotanya kepada masyarakat," ungkapnya.
Hery juga mengatakan mayoritas anggotanya bergabung lantaran ingin menyelesaikan masalah.
"Jadi biasanya yang sembuh itu memberikan informasi dari mulut ke mulut, kepada sanak saudaranya terutama."
"Dari situ ada yang diajak. Dan mereka yang ke situ memang rata-rata punya masalah," kata Hery.
(*)
Gagal Move On dan Tak Terima sang Mantan Pacar Sudah Punya Kekasih Baru, Pria Ini Culik sang Wanita tapi Keciduk Polisi, Begini Akhirnya
Source | : | Kompas.com,TribunJember.com |
Penulis | : | Mahdiyah |
Editor | : | Ayu Wulansari K |