Meski mendapat gaji yang fantastis, ternyata ia juga dikenakan beban pajak yang cukup besar di Swedia, yang bisa menyentuh angka Rp10 juta.
"Tapi jangan salah, ada pajak di sini kita bayar mahal banget. Pajaknya sekitar 6 ribu kron atau sekitar Rp10 juta. Jadi total gajiku 22 kron atau sekitar Rp36 juta," ujar Mita.
Bukan hanya pajak, ternyata kehidupan di Swedia juga sangat mahal.
Mita menyebut harga beras dan cabai di Swedia cukup mahal, padahal ia tak bisa meninggalkan nasi dan sambal sebagai makanan sehari-hari yang menjadi kebiasaan orang Indonesia.
Ia juga menyebut jika harga keju dan roti itu murah tetapi tak cocok dengannya dan takut malah masuk rumah sakit.
"Kalau aku makan keju sama roti, cepat kaya aku guys. Tapi kurus nanti aku yang ada masuk rumah sakit, aduh enggak bisa aku. Nanti emak aku marah-marah di sini dikira tidak bahagia," ucapnya.
Sebelum bekerja menjadi buruh pabrik, ternyata Mita sempat menjadi cleaning service dan sempat mengalami keguguran.
Mita mendapatkan pekerjaan pertamanya sebagai petugas kebersihan toilet.
Diketahui ia bekerja setiap hari Selasa dan Kamis selama 4 jam setiap harinya.
"Pertama kali kerja itu aku jadi cleaning service. Tukang gosok WC guys di tempat kerjanya suamiku," tutur Mita.
Meski dalam waktu seminggu Mita hanya bekerja dengan total waktu 8 jam, ia sudah berhasil mengumpulkan uang yang cukup banyak.
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Source | : | TribunStyle.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Nisrina Khoirunnisa |