Tak hanya itu, ia juga mengatakan bahwa siswa dan guru menangis lantaran mengkhawatirkan keluarga mereka di rumah.
"Siswa SMK di sini lari berhamburan, panik semua," ujarnya.
"Beberapa ada yang nangis-nangis, bahkan gurunya juga, karena mengingat keluarga di rumah," lanjutnya.
Bahkan, rumah milik beberapa staf sekolah pun juga roboh akibat gempa tersebut.
"Beberapa staf di sekolah juga sudah ada yang pulang, karena rumahnya roboh," jelasnya.
Kendati sudah sangat panik, pihak sekolah masih menahan para siswa agar tidak langsung pulang ke rumah.
Pasalnya, saat itu jalanan masih ramai dengan masyarakat yang ingin menyelamatkan diri.
Selain itu, para siswa dari tingkat SD dan SMP pun langsung dipulangkan sehingga jalanan akan semakin ramai dan macet.
Para guru pun khawatir jika siswa mereka mengalami kecelakaan ketika perjalanan pulang ke rumah.
"Tapi siswa masih belum bisa dipulangkan, karena takutnya di jalanan ramai dan macet. Dikhawatirkan menimbulkan kecelakaan," jelasnya.
(*)
Source | : | Kompas.com,TribunPadang.com |
Penulis | : | Mahdiyah |
Editor | : | Ayu Wulansari K |