Mengutip dari TribunPapuaBarat.com, Manajer Pelayanan Medik Rumah Sakit Rafflesia, Avian mengtakan, pihaknya tidak menolak Leni.
Ia menjelaskan, saat itu banyak staf di kamar operasi RS Rafflesia yang isolasi mandiri karena Covid-19, maka pihaknya belum bisa melayani.
"Kami tidak menolak pasien memang ada pasien itu," kata Alvian yang dikutip Grid.ID dari TribunPapuaBarat.com, Jumat (25/2/2022).
"Namun karena asisten operator pelayanan kamar operasi kami banyak isolasi mandiri terkena Covid-19 kami tak bisa melayani," jelasnya.
Alvian mengatakan, pihak RS Rafflesia kemudian memberikan rujukan online ke RS Gading Medika.
"Kami sudah berikan alternatif pada keluarga pasien agar pasien diobservasi di ruangan kami namun pihak pasien menolak. Akhirnya kami daftarkan secara online dirujuk ke RS Gading Medika," jelasnya.
Sementara itum Direktur RSHD Kota Bengkulu, Lista Cerlyviera menyatakan bahwa sama sekali tidak ada penolakan pasien atas nama Leni.
"Menolak pasien itu tidak benar, saat ini wabah Covid sedang menjadi-jadi pasien penuh, seluruh rumah sakit di Bengkulu diwajibkan menyiapkan pelayanan pasien Covid Di RSUD M. Yunus itu juga bukan ditolak pasti penuh," jelasnya.
Lista pun menegaskan bahwa pihaknya tidak menolak Leni, melainkan kondisi ruangan di RSHD Kota Bengkulu memang sudah penuh.
"Jadi bukan ditolak tapi pasien itu tidak bisa ditampung karena kondisi ruangan penuh. Jadi kalau RS Gading Medika bisa terima berarti ruangan ada di sana," kata Lista.
"Inilah pentingnya kolaborasi kalau tetap ditangani pasiennya ditaruh di mana sedangkan bayi itu harus di ruangan khusus. Jadi, persiapan ruangan bayi dan ibu covid sudah penuh," jelasnya.
(*)
Tangis Nunung Pecah saat Singgung Soal Kariernya di Dunia Hiburan, Sebut Perannya Kini Sudah Tergantikan
Source | : | Kompas.com,Tribun Papua Barat |
Penulis | : | Rizqy Rhama Zuniar |
Editor | : | Nesiana |