"Kalau boleh saya bilang, ini adalah kejahatan terhadap diri saya."
"Dari awal saya sakit, dia yang ngurus saya sama Omen. Itu panjang perjalanan saya."
"Oke dia memang kasih saya asisten, tapi itu sebagai pengganti dirinya, tapi seharusnya nggak dilepas begitu saja, tetap dipantau," ujar Mama Een.
Dengan suara bergetar, Mama Een berterus terang bahwa kemungkinan besar kondisinya akan cepat pulih jika didampingi dan ikut dirawat oleh Kalina.
"Kalo Rani lebih peduli lagi sama saya, mungkin dari tahun lalu saya udah sembuh ya, ini kan kaki saya nggak bisa jalan," papar Mama Een.
Mama Een juga menceritakan bagaimana asisten yang ditugaskan Kalina lalai dalam menjalani kewajibannya.
Seperti ketika diminta untuk mengambil hasil tes MRI, di mana sang asisten kerap mengundur-ngundur waktu sehingga hasil tesnya sudah terlanjur kadaluwarsa.
"Misalnya untuk mengambil hasil MRI saya, itu Omen lalai sehingga kedaluwarsa."
"Jadi harus ulang dari awal lagi, mulai berbulan-bulan lagi," ujar Mama Een.
Tak hanya itu, Kalina juga disebut tak memberikan uang yang cukup untuk biaya pengobatannya yang sebagian besar sudah di-cover oleh BPJS.
Ia pun menyayangkan pernyataan Kalina yang mengaku akan bekerja keras untuk membiayai semua kebutuhannya.
"Katanya cari uang untuk mama, tapi nyatanya enggak. Ambulans saja nggak bayar, karena saya penerima BPJS."
"Obat-obatan juga enggak, ditanggung sama BPJS," tutup Mama Een.
(*)
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Citra Widani |
Editor | : | Ayu Wulansari K |