Melansir Kompas.com, sebenarnya demam adalah proses mekanisme tubuh ketika melawan gangguan yang disebabkan oleh infeksi.
Seorang dokter anak, Jo Ann Rohyans, menyebutkan bahwa demam menandakan bahwa tubuh sedang melawan bakteri dan virus.
Demam juga berfungsi sebagai peringatan pada tubuh untuk membuat zat kimia yang bisa melawan infeksi seperti sel darah putih dan antibodi.
Meski begitu, banyak orangtua yang percaya bahwa demam yang terlalu tinggi pada anak bisa menyebabkan kerusakan otak.
Benarkah demikian?
Dikutip dari medineplus.org via Nakita.id, demam tinggi memang bisa menyebabkan kerusakan otak.
Namun, hal ini biasanya terjadi ketika demamnya melebihi suhu 42 derajat celcius.
Artinya, jika demam pada anak masih di sekitar 40 derajat celcius, kerusakan otak minim terjadi.
Walau demikian, orangtua tidak boleh meremehkan demam pada anak karena ada kemungkinan suhu tubuh anak akan meningkat.
Apalagi demam tinggi pada anak juga dapat meningkatkan risiko terjadinya kejang atau epilepsi.
Oleh karena itu, tetap pantau kondisi anak yang demam dengan rutin mengecek suhu tubuhnya menggunakan thermometer.
Pastikan untuk segera berkonsultasi dengan dokter apabila suhu tubuh anak mencapai 40 derajat celcius. (*)
Kimberly Ryder Klarifikasi soal Lemari Plastik yang Jadi Omongan Netizen, Ada Sejarah Miris di Baliknya
Source | : | Kompas.com,Instagram,Nakita.ID |
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Ragillita Desyaningrum |