Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri
Grid.ID - Bukan hal mudah bagi orang tua yang mendapati anaknya terlahir dengan tidak sempurna atau cacat fisik.
Akibat sulit menerima kenyataan, pasangan suami istri tega membuang anaknya yang terlahir dengan bibir sumbing.
Anak kandung pasangan suami istri Zhang yang terlahir dengan bibir sumbing itu bernama Li Lan.
Melansir berbagai sumber, orang tua Li Lan sebenarnya sudah memiliki satu anak berjenis kelamin laki-laki.
Namun, mereka ingin menambah satu anak perempuan agar menjadi sepasang.
Tak disangka, anak kedua berjenis kelamin perempuan itu terlahir cacat.
Zhang dan istrinya membayangkan ketika dewasa kelak, anak perempuannya tidak akan mendapatkan jodoh karena kondisi bibir sumbingnya.
Justru, mereka berpikir Li Lan akan berdampak buruk ke anak laki-lakinya, yakni tidak mendapatkan istri.
Teganya, mereka pun membuang anak Li Lian yang berbibir sumbing itu di pinggir jalan.
Beruntung bayi malang itu ditemukan pasangan baik hati, Li Jian dan istrinya, kemudian dibawa mereka pulang.
Pasangan Li Jian dan istrinya sudah menikah sekitar 8 tahun, tapi belum dikaruniai anak.
Pasangan ini pun sangat suka ketika melihat bayi mungil yang dipungutnya itu, meski sedikit cacat.
Li Jian dan istrinya masih sanggup merawat Li Lian jika sekadar untuk makan sehari-hari.
Namun, terkait bibir sumbingnya dibutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk melakukan operasi.
Tetangga menyarankan agar anak angkatnya itu diserahkan ke yayasan kesejahteraan sosial anak, tapi mereka menolaknya.
Sejak itu, suami-istri ini pun mulai hidup hemat, berencana membawa anak perempuannya ke rumah sakit di kota untuk operasi bibir sumbing.
Saat Li Lan berusia 5 atau 6 tahun, suami istri ini membawanya ke rumah sakit di kota.
Menurut dokter setempat, bibir sumbing putrinya harus dioperasi sekitar lima atau enam kali secara bertahap untuk bisa pulih.
Pasutri ini sangat gembira mendengar kabar baik ini, meski biaya operasinya mahal.
Walau begitu, mereka telah melihat harapannya di depan mata.
Waktu bergulir dengan cepat, sekejap mata Li Lan pun sudah berusia 20 tahun.
Li tumbuh dengan paras yang cantik, bentuk bibirnya pun nyaris sempurna setelah beberapa kali operasi.
Setelah lulus, Li bekerja di sebuah perusahaan produk makanan.
Karena kemampuan kerjanya yang mengesankan, dengan cepat Li dipromosikan sebagai manajer.
Sebagai bentuk balas budi atas perawatan orang tuanya selama ini, Li membangun sebuah rumah dan mobil.
Rumah baru untuk orang tua angkatnya itu terdiri dari dua lantai.
Baca Juga: Senyummu Sedekahmu, Beri Dukungan dan Semangat Kepercayaan Diri untuk Teman Sumbing
Berkat kariernya yang cemerlang, Li pun mendirikan sebuah pabrik pengolahan kedelai di desanya.
Li sempat bertemu dengan kedua orang tua kandungnya.
Bukan mengusirnya, justru Li justru mengambil amplop besar yang diserahkan ke orang tua kandungnya.
Setelah itu, Li Lan dan orang tuanya angkatnya meninggalkan mereka.
Sementara itu, orang tua kandung Li Lan membuka amplop dari Li Lan, putri kandungnya.
Tak diduga, di dalam amplop terselip uang sebesar 50 juta rupiah dan secarik kertas berisi satu kalimat singkat.
"Terima kasih telah melahirkan saya ke dunia dan jangan pernah bertemu lagi," bunyi kalimat menohok dari Li.
(*)
Source | : | intisari,Tribunmedan,Tribunmanado.co.id |
Penulis | : | Annisa Dienfitri |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |