Cinta bahkan sempat mempertanyakan kemampuan diriya sendiri dan selalu meras diremehkan.
"Selama bertahun-tahun aku merasa diremehkan sehingga aku mulai menyimpan rasa pahit yang akhirnya membuat aku mempertanyakan kemampuanku dan keinginanku untuk berjuang," tulis Cinta.
Cinta pun perlahan menyadari ia tak menjadi dirinya sendiri dan menjadi orang lain demi diterima orang lain.
"Little did I know, validasi yang aku incar dari dunia externalku membuat kreativitasku terhambat dan yang lebih buruknya lagi, membuatku tidak dapat sepenuhnya menjadi diriku sendiri," tulis Cinta.
"Agar diterima aku menjadi seorang individu yang menyesuaikan identitasku dengan keinginan dan ekspektasi orang lain," lanjutnya.
"Aku tidak sadar bahwa sincerity dalam menjadi diri sendiri adalah apa yang dapat membuat orang lain bisa merasa lebih dekat dan mengerti siapa diriku sebenarnya," sambungnya.
Baca Juga: 'Aku Ada di Line yang Benar' Klarifikasi Cinta Laura Soal Nyerobot Jalur Antrean Tes Swab PCR
Pada akhirnya kini Cinta pun sadar bahwa ia juga layak bahagia.
Kini Cinta belajar memaafkan orang-orang yang telah menyakitinya dan tidak tenggelam dalam rasa sedih.
"Moral of the story, pada akhirnya aku sadar bahwa aku layak bahagia," tulis Cinta.
"Aku belajar bahwa hanya dengan memaafkan orang-orang yang telah menyakitiku aku dapat maju dengan hidupku dan tidak tenggelam dalam rasa sedih, gelisah, dan kemarahan," lanjutnya.
Kini setelah belajar menjadi diri sendiri, Cinta Laura mengaku lebih menghargai diri sendiri.
Viral, Warung Mie Ayam di Magelang Ini Banderol Harga Rp 2 Ribu per Mangkok, Penjual Akui Gak Rugi dan Malah Makin Laris, Ini Alasannya
Source | : | |
Penulis | : | Annisa Marifah |
Editor | : | Silmi |