Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri
Grid.ID - Sekian banyak jenis makanan ringan, biskuit menjadi salah satu pilihan camilan yang begitu digemari.
Apalagi menjelang Hari Raya Lebaran, biasanya biskuit menjadi salah satu kue kaleng yang tersedia di meja tamu.
Meski terbiasa makan biskuit, tapi ada satu hal yang nyaris tak pernah terpikirkan oleh kita, yaitu fungsi lubang-lubang kecil di camilan tersebut.
Melansir sajiansedap.grid.id, ternyata lubang-lubang kecil pada biskuit punya fungsi dan peran yang sangat penting.
Tanpa lubang-lubang tersebut, kemungkinan biskut tidak akan pernah ada.
Melansir dari Curiosity, ternyata fungsi dari lubang-lubang kecil ini adalah menahan biskuit untuk mengembung ketika menjadi adonan.
Dalam hal ini juga efisiensi terhadap bentuknya supaya lebih mudah masuk ke dalam kemasan plastik.
Jika pernah membuat adonan roti, mungkin akan sangat paham dengan proses pembuatannya.
Ketika membuat adonan roti atau pizza, prosesnya meliputi mencampur air, tepung terigu, ragi, dan enzim khusus secara bersama-sama.
Biarkan adonan yang baru dicampur itu bertahan selama sekitar 16 jam.
Saat itulah, enzim memecah pati dalam tepung menjadi gula sederhana, lalu ragi menelan gula-gula itu dan mengeluarkan gas karbon dioksida.
Gelembung gas yang membuatnya naik dalam proses yang disebut respirasi, lalu ketika menambahkan baking soda, garam, minyak, dan bumbu.
Kemudian, biarkan adonan naik sedikit lebih sebelum siap untuk digulung menjadi lembaran, baru adonan tersebut dilubangi.
Ketika proses pemanggangan, lubang-lubang kecil tersebut benar-benar berguna.
Saat proses pemanggangan, karbon dioksida dan air yang sudah ada di adonan mengembang ketika segala sesuatunya mulai memanas.
Akan sulit untuk tetap datar dengan semua proses itu, sehingga lubang biskuit melepaskan sedikit uap untuk menjaga benda-benda dari terlalu banyak mengembang.
Dengan jumlah lubang yang tepat, peningkatan itu tidak lepas kendali dan menghasilkan produk akhir yang rata dan renyah yang siap untuk dikonsumsi.
Namun, meski nikmat dikonsumsi bersama teh hangat, mengonsumsi biskuit dalam jumlah banyak berbahaya untuk kesehatan.
Melansir Times of India via Nakita.ID, biskuit ternyata bisa datangkan sejumlah bahaya ini bagi tubuh jika dimakan terlalu sering.
Biskuit mengandung minyak kelapa sawit yang bila dikonsumsi secara teratur dapat meningkatkan faktor risiko penyakit jantung.
Biasanya penggunaan minyak kelapa sawit digunakan secara berulang yang bisa menurunkan kapasitas antioksidan.
Selanjutnya akan membuat rentan terkena berbagai penyakit.
Hampir sebagian besar biskuit menggunakan minyak kelawa sawit yang dinilai paling tidak sehat untuk tubuh.
Biskuit juga menggunakan tepung serbaguna sebagai bahan utamanya.
Padahal, tepung tidak baik untuk kesehatan usus.
Tepung putih tidak mengandung mikro dan makronutrien yang menyebabkan bertambahnya berat badan serta lonjakan gula darah.
(*)
Source | : | Sajian Sedap,Gridhype.id |
Penulis | : | Annisa Dienfitri |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |