Di sana Rita Riyani mendapatkan 2 liter minyak goreng refill.
Setelah itu, korban bersama rekannya kembali mengantre di swalayan yang berjarak hanya 400 meter dari tempat belanja sebelumnya.
Perempuan berusia 49 tahun itu mengarahkan sepeda motornya ke arah pusat grosiran yang berada di Jalan Kadrie Oening Samarinda Ulu dan juga mendapatkan minyak goreng sebanyak 2 liter.
Kembali melanjutkan belanja, korban diketahui kembali mengantre di pusat grosir yang ada di Jalan AW Syahranie, Samarinda Utara.
Di sini korban mulai merasakan sakit dan kram pada tangannya, dan lantas menghubungi sang suami.
"Pas saya sampai, istri saya pingsan dan langsung dilarikan ke rumah sakit," tuturnya, Selasa (15/3/2022).
Sempat dirawat di Rumah Sakit Swasta Siaga Kota, korban dirujuk ke RSUD AW Syahranie.
"Jadi korban tidak meninggal dunia di tempat, tetapi sempat menjalani perawatan selama dua hari di rumah sakit dan meninggal hari ini (Selasa, 15/3/2022)," jelas Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Andika Dharma Sena.
Setelah diperiksa lebih lanjut, Unit Inafis Satreskrim Polresta Samarinda, selain memiliki hipertensi, rupanya Rita Riyani (49) juga memiliki riwayat penyakit asma.
Sekadar diketahui, Rita menghembuskan napas terakhirnya di RSUD AW Syahranie pada Selasa (15/3/2022) siang setelah ambruk saat mengantre membeli minyak goreng, Minggu (13/3/2022) lalu.
Sementara itu Misran mengakui istrinya kerap berburu minyak goreng untuk dibagikan pada keluarganya yang lain atau menjualnya pada tetangga yang kesusahan mencari minyak goreng.
Putranya Digandrungi Banyak Cewek, Inilah Sosok Ibunda Ariel Noah yang Jarang Tersorot Kamera
Source | : | Kompas.com,Tribun kaltim |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Silmi |