Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – WHO mengonfirmasi adanya varian baru Covid-19 yang bernama varian Deltacron.
Varian Deltacron ini merupakan gabungan dari varian Delta dan Omicron yang sebelumnya sudah ada.
Melansir Kompas.com, hal ini dikonfirmasi oleh pimpinan teknis WHO, Dr. Maria Van Kerkhove melalui Twitter.
Varian Deltacron ini telah terdeteksi di Amerika dan beberapa negara di Eropa seperti Perancis, Denmark dan Belanda.
Kendati demikian, kasus yang terjadi masih sangat rendah yaitu sekitar 17 kasus di Eropa dan Amerika, per Jumat (11/3/2022).
Munculnya varian Deltacron ini berawal di Perancis sejak awal tahun 2022.
Menurut Profesor ilmu biologi di University of Cyprus, Leondios Kostrikis, varian tersebut dinamai 'Deltacron' karena identifikasi pada varian Delta yang mirip dengan Omicron.
Kostrikis bersama timnya sendiri sudah melaporkan adanya 25 kasus Deltacron tersebut.
Walau disebut sebagai gabungan Delta dan Omicron, varian ini belum diketahui dengan pasti tingkat keparahannya.
Hal inilah yang disebutkan oleh Philippe Colson dari IHU Mediterranee Infections di Marseille, Perancis.
Sementara itu, menurut William Hanage, ahli epidemiologi dari Harvard TH Chan School of Publich Health, kekhawatiran terhadap varian ini masih terlalu dini.
"Ini hanya varian jika menghasilkan sejumlah besar kasus, Jadi kalau tidak menimbulkan banyak kasus, masyarakat tidak perlu khawatir,” jelasnya.
Pernyataan yang senada juga diungkapkan oleh Prof. Wiku Adisasmito, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 pada Selasa (15/3/2022).
"Dampak varian ini terhadap indikator epidemiologi maupun tingkat keparahan gejala belum dapat dipastikan dan masih terus diteliti," kata Wiku, yang dikutip dari Tribunnews.com.
Kendati demikian, pemerintah pun selalu mengimbau untuk melindungi diri sendiri dan orang lain dengan disiplin protokol kesehatan. (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Ragillita Desyaningrum |