Selain itu, apabila anak kerap menunjukkan perilaku agresif, seperti tantrum, orangtua disarankan untuk lakukan konsultasi ke dokter terlebih dahulu. Bisa jadi, ada faktor lain yang menyebabkan perubahan perilaku tersebut.
Pentingnya memahami kemampuan emosional anak
Selama masa pertumbuhan, kemampuan emosional anak masih dalam tahap perkembangan. Seiring dengan hal ini, kemampuan motorik anak sedang berkembang pesat sehingga anak cenderung lebih aktif dan rentan tantrum.
Oleh sebab itu, penting bagi orangtua untuk membantu anak memahami dan mengelola emosinya.
Saat anak sedang tantrum, orangtua sebaiknya tetap bersikap tenang. Lakukan sesuatu untuk mengalihkan emosinya, seperti mengajak anak berbicara dengan nada bicara yang halus atau mengajaknya berpindah ke ruangan yang suasananya lebih segar.
Bila terjadi di tempat umum, pindahkan anak ke tempat yang lebih privat dan tidak terlihat oleh orang banyak, sebelum melakukan intervensi.
Orangtua juga perlu mengenali hal-hal yang dapat memicu tantrum pada anak sehingga perilaku tersebut dapat dicegah sejak awal.
Di samping itu, orangtua perlu memastikan kemampuan emosional anak dapat berkembang dengan optimal. Salah satunya dengan menyediakan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan anak, seperti yang terdapat pada PediaSure.
PediaSure dilengkapi kandungan AA dan DHA lebih besar, yakni 1,5 miligram (mg) per 100 kalori (kkal) untuk AA dan 4,6 mg per 100 kkal untuk DHA.
Menurut penelitian berjudul “The role of DHA in cognitive performance of children” (2012), AA dan DHA merupakan asam lemak tak jenuh yang berperan penting dalam pembentukan jaringan saraf dan otak, serta meningkatkan kekebalan tubuh anak.
Feby Marcelia Kepergok Netizen Jalan Sama Pria Baru padahal Baru Cerai, Revand Narya: Ini Bukti Allah Nggak Tidur
Penulis | : | Yussy Maulia |
Editor | : | Sheila Respati |