Warga tersebut kemudian memanggil warga lainnya untuk memastikan korban gantung diri tersebut sudah tidak bernyawa.
"Korban diturunkan dari pohon jati oleh pihak Polsek dan melakukan pemeriksaan oleh Tim Medis Puskesmas Miri dengan hasil tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan," terangnya.
Saat evakuasi, di sekitar tubuh korban ditemukan secarik kertas yang berisi tulisan alamat dan permohonan maaf kepada keluarga.
"Maaf istri dan anakku, Maaf sedulur kabeh (maaf saudara semuanya) Maaf kedua mertuaku," tulis surat tersebut.
Usut punya usut, korban rupanya seorang satpam yang bekerja di Jakarta.
Korban diketahui pulang dari Jakarta sejak tiga hari lalu, namun belum ada keluarga yang tahu.
Belum sempat berkunjung ke rumah sejak pulang, korban justru ditemukan meninggal dunia.
Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi melalui Kapolsek Miri, AKP Suyono mengatakan penyebab pria tersebut mengakhiri hidupnya karena permasalahan keluarga.
"Keterangan dari pihak keluarga sebelumnya korban mempunyai masalah keluarga dengan istri sahnya yang saat ini berada di Jakarta," ungkapnya.
"Setelah dilakukan pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan," jelasnya.
Kemudian dilansir dari Kompas.com, kejadian serupa juga ditemukan di Wonogiri, Jawa Tengah.
Seorang kakek yang diduga depresi, disebutkan nekat mengakhiri hidup dengan gantung diri di kandang kambing.
Jasad korban ditemukan pada Senin (28/3/2022) lalu.
Kasubsi Penmas Humas Polres Wonogiri, Aiptu Iwan Sumarsono yang dikonfirmasi Kompas.com menyatakan, jasad korban yang meninggal akibat gantung diri bernama Suharjono (80).
(*)
Source | : | Kompas.com,TribunSolo.com |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Ayu Wulansari K |