Tahun 2006, Altantuya menyusul Najib Razak ke Malaysia yang sudah menjadi Menteri Pertahanan untuk menjalin hubungan kembali dengannya yang sempat renggang.
Altantuya nekat pindah ke rumah Najib sesampainya di Kuala Lumpur.
Nahas, kemalangan terjadi padanya, sampai di rumah Najib ia malah diculik lalu dibunuh dengan cara ditembak sebanyak dua kali oleh para penculik.
Belum cukup sampai situ, jasad Altantuya kemudian diledakkan dengan bom militer C4 hingga hancur berantakan.
Padahal pembunuhan dengan bom militer C4 tidak pernah terjadi sebelumnya di dunia.
Pasalnya bom C4 adalah bom berspesifikasi militer dan orang 'dalam' saja yang mempunyai alat penghancur tersebut.
Ketika polisi menemukan tempat peledakkan, hanya tersisa tulang berserakan dari perempuan tersebut.
Tiga orang polisi dan Najib Razak termasuk seorang anggota Pasukan Gerakan Khas Malaysia ditangkap oleh pihak berwajib terkait hal ini.
Pengadilan mengungkap bahwa Najib Razak mengaku punya hubungan spesial dengan Altantuya.
Proses pengadilan menjadi semakin rumit karena disinyalir pembunuhan Altantuya berkaitan korupsi pembelian kapal selam Scorpene Malaysia.
Hal itu karena Altantuya menjadi penerjemah bahasa antara Kementerian Pertahanan dan DCNS selaku produsen kapal selam Prancis.
Source | : | Kompas.com,Grid.ID,NOVA |
Penulis | : | Annisa Dienfitri |
Editor | : | Nesiana |